Supit Single Fighter, Kinerja Pimpinan DPRD Merosot
BITUNG,Suarasulutnews.co.id– Semenjak Hengky Honandar dan Maurits Mantiri secara resmi mengundurkan diri dari Wakil Ketua dan anggota DPRD Bitung pada bulan Oktober 2015, praktis tugas-tugas Pimpinan DPRD Bitung dirangkap oleh Laurensius Supit selaku Ketua DPRD.
Kondisi ini dinilai sebagai salah satu faktor penting penyebab merosotnya kinerja lembaga legislatif Bitung khususnya pada alat kelengkapan DPRD yang sangat vital yakni di tingkat Pimpinan.
Banyak pekerjaan dan tugas-tugas penting dan mendesak yang harus ditangani sendiri oleh Laurensius Supit selaku Ketua DPRD. Praktisnya, sekitar enam bulan sejak Agustus 2015, Hengky Honandar dan Maurits Mantiri tidak lagi full menghadapi tugas-tugas legislatif di tingkat pimpinan karena disibukkan dengan persiapan Pilkada, nah sejak itu pula Laurensius Supit harus single fighter mengerjakan tugas-tugas Pimpinan DPRD.
“Karena itu tidak heran jika kami merasakan ada pelemahan kinerja Pimpinan Dewan, dan itu sangat kami rasakan menghambat tugas-tugas kami sebagai anggota dewan maupun secara kelembagaan, sebab Ketua dewan harus merangkap tugas-tugas dari dua Wakil Ketua Dewan yang sudah mengundurkan diri,” ungkap Erwin Wurangian Sekretaris Komisi B yang juga Ketua Fraksi Partai Golkar.
Merosotnya kinerja Pimpinan DPRD Bitung menyusul pemgunduran diri Hinandar dan Mantiri sejak Oktober 2015 juga dirasakan oleh Ketua Fraksi PKPI, Nabsar Badoa.
“Iya, jangan heran kalau ada terjadi sedikit kisruh di dalam tubuh DPRD, yang disebabkan melemahnya kinerja Pimpinan Dewan yang saat ini Ketua Dewan Laurensius harus single fighter mengerjakan semua tugas di tingkat Pimpinan Dewan. Apalagi dia (Supit, Red) tidak ada yang mengajak diskusi,” terang Badoa.
Kondisi ini diharapkan tidak terlalu berlaru-larut, dimana Ketua DPRD harus menghandel semua tugas Pimpinan secara sendirian. ”Memang pelambatan atau pelemahan kinerja itu kami rasakan, sehingga kami berharap agar pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang berkompeten dapat segera merealisasikan pengganti Honandar dan Mantiri,” tandas Legislator Syam Panai dari Partai Hanura.
Baik Wurangian maupun Badoa juga meminta semua lembaga yang bertanggung jawab untuk mengisi kekosongan kursi dua WakilKetua Dewan, agar segera merealisasikannya. “Kondisi ini tidak bisa berlaru-larut, apalagi jangan sampai timbul kesan sengaja diperlambat, sebab akibatnya dirasakan oleh kami yang berada di lembaga Legislatif, apalagi jika harus mengambil keputusan-keputusan yang prinsip dan strategis bagi kepentingan masyarakat kota Bitung,” tandas Badoa. (estefanus)