BITUNG,Suarasulutnews.co.id – Kegiatan dialog bertajuk Pendidikan Sex Berbasis Karakter digelar, Rabu (28/10) di Ruang Sidang DPRD Kota Bitung menghadirkan sekitar 500 siswa SMP dan SMA/SMK.
Kegiatan yang digelar dalamrangka memperingati Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2015 ini bekerjasama sejumlah SKPD terkait yakni Bagian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PP-PA), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKB), DinasPemuda dan Olah Raga (Dispora), Badan Narkotika Nasional (BNN)Kota Bitung, Kementerian Agama (Kemenag) Kota Bitung, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Beberapa pertanyaan seputar lingkungan serta dampak penyalahgunaan sex dilayangkan oleh peserta seperti hamil diluar nikah, penggunaan alat KB, ancaman hukuman bagi pelaku sex di usia pelajar/remaja.
Kabag PP-PA Viktorine Lengkong mengatakan, banyak kasus penjualan perempuan dibawah umur sehingga sosialisasi secara terus menerus di lintas sektor untuk mencegah.
Kaban BKKB dr Franky Soriton menegaskan penggunaan alat KB hanya diperbolehkan bagi usia 20 tahun ke atas, apabila dipakai oleh kaum remaja bisa berdampak pada jantung dan sistem reproduksi.
Sedangkan perwakilan FKUB Bitung Pdt Robby Kaweingian STh,SPd,MAP menerangkan bahwa sex merupakan berkat dari Tuhan yang tidak boleh disalahgunakan oleh siapapun.
Menurutnya hamil diluar nikah adalah dosa apalagi masih diusia pelajar/remaja bebas melakukan sex tanpa menyadari resiko yang nanti dihadapi.
Sementara ancaman dari hubungan sex bebas dibawah umur kurungan penjara 4 tahun, oleh karenanya dari akhir dialog mengajak siswa-siswi taat beribadah dan aktif pada kegiatan-kegiatan extrakurikuler.
Koordinator Pelaksana Maradona Onta mengatakan, kegiatan dialog publik tentang pendidikan sex berbasis karakter sukses di gelar.
Ia mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kota, DPRD, semua narasumber dan seluruh siswa yang menjadi peserta.(estefanus)
