Bitung – Walikota Bitung Maximiliaan Jonas Lomban, SE,MSi menegaskan, Pemerintah Kota Bitung tak ingin warganya menjadi korban isu yang memprovokasi permusuhan antar umat beragama.
Penegasan Walikota ini disampaikan dalam rilis yang disebarkan melalui Humas Setda Kota Bitung, Sabtu (9/7).
Sebaliknya, Lomban mengapresiasi toleransi kerukunan umat beragama di Kota Bitung yang telah terbangun dan terjalin sangat baik selama ini.
“Kita tingkatkan terus kerukunan yang sudah terbangun selama ini dan jalin terus silaturahmi, sebab dengan cara ini kita tidak bisa di adu domba. Waega Bitung jangan mudah terprovokasi. Larangan sholat terhadap umat muslim itu hanya fitnah,” ujar Lomban.
Walikota juga mengatakan, Pemerintah Kota Bitung selalu bersikap dan bertindak adil terhadap semua warga
“Sehubungan memasuki perayaan hari besar umat Muslim yakni bulan puasa hingga Idul Fitri 1437H berjalan dengan baik dan aman. “kata Lomban.
Hal ini tentunya wujud baik peran segenap masyarakat dalam menjaga kerukunan dan kebersamaan di Kota Bitung.
“Maka dari itu mari kita terus tingkatkan persaudaraan antar umat tanpa saling membedakan, dengan demikian kesatuan dan persatuan semakin erat dan kuat sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila sebagai dasar utama mempersatukan bangsa Indonesia, “ujar Lomban.
Lanjutnya, masyarakat Kota Bitung agar jangan terpancing atas dasar isu provokasi tersebut sambil tetap menjunjung terus persatuan dan tingkatkan kebersamaan guna menuju kedamaian sebagai prinsip dalam mengutamakan kemajuan pembangunan Sulut bahkan kota Bitung tercinta.
Lomban optimis dan yakin, masyarakat kota Bitung bahkan Sulut sudah dewasa dalam berfikir positif dan tidak dapat diprovokasi, “Sebab daerah ini selalu menjaga kualitas kerukunan dimana warga Sulut cinta perdamaian sehingga selalu diberkati oleh Tuhan dan terbungkus dalam selogan.
“Torang Samua Basudara yang tak memandang perbedaaan,“ kunci Lomban.(estefanus)