Produksi Sumber Air Danowudu Tersisa 25 Persen,Bitung Sudah Masuk Krisis Air

BITUNG,Suarasulutnews.co.id– Musim kemarau mengakibatkan kekeringan yang melanda daerah ini sejak sekitar enam bulan berselang, berdampak turunnya debet air pada semua sumber air di Kota Bitung.

Sumber air bersih Danowudu sebagai sumber air terbesar yang memenuhi kebutuhan masyarakat kota Bitung pun tidak luput dari kekeringan.

Dari data di PDAM Bitung, debet air pada sumber air Danowudu Kecamatan Ranowulu yang pada posisi normal mencapai 135 liter per detik, kini turun sangat drastis hingga 75 persen.

“Pada musim kemarau yang berkepanjangan yang saat ini telah memasuki enam bulan, sumber air Danowudu kehilangan sekitar 75 persen. Memasuki pertengahan September ini produksi air dari sumber air Danowudu tersisa 25 persen dari posisi normal 135 liter per detik,” ungkap Manajer Teknik PDAM Bitung, Raymond Luntungan ST, Minggu (20/9).

Menurut Luntungan, pihaknya sudah memperikirakan penurunan debet air ini akan terus terjadi pada musim kemarau sekarang ini, sehingga Bitung harus melakukan langkah-langkah antispatif.

“Sebab Bitung saat ini sudah masuk krisis air.  Meski begitu kami tetap melakukan antisipatif yakni mengoperasikan instalasi pengolahan di Pinokalan yang memanfaatkan sumber air sungai Girian,” ungkap Luntungan lagi sembari menambahkan krisis air terutama terjadi di wilayah Timur.

Pemanfaatan sungai Girian, lanjut Luntungan, hanya bisa sedikit memenuhi kebutuhan air di Manembo-nembo, Girian dan Wangurer.

“Sementara untuk sumur bor Tinombala di wilayah Timur hanya bisa melayani sekitar 500 keluarga sedangkan suangai Girian hanya bisa memproduksi air 56 liter per detik,” papar Luntungan.

Upaya lain yang dilakukan PDAM, lanjut Luntungan lagi, yakni mengupayakan pengolahan baru pada sumber air di Kelurahan Tendeki Kecamatan Matuari yang direncanakan akan dimulai pada Oktober 2015. (estefanus)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.