Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh
BITUNG,Suarasulutnews.co.id – Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh berjanji akan memperjuangkan nasib para nelayan serta pekerja perusahaan perikanan di Bitung yang terdampak kebijakan moratorium kapal perikanan.
Hal ini disampaikan Surya Paloh saat melakukan kunjungan kerja di Pelabuhan Perikanan Bitung, Selasa (3/11) usai memimpin Rakor Partai NasDem se Sulut di Bitung.
Surya Paloh yang saat itu didampingi para fungsionaris DPP Partai NasDem,anggota DPR RI dari Partai NasDem, dan pengusaha Enggar Lukito serta Paslon Nomor 1 Maxmilian J Lomban dan Mauirts Mantiri menyatakan turut prihatin dengan kondisi sejumlah perusahaan panangkap yang memiliki kapal di atas 50 GT yang terkena dampak moratorium serta ribuan pekerja perusahaan perikanan yang terpaksa harus setengah menganggur akibat kekurangan bahan baku untuk produksi.
“Silahkan dilakukan pendalamam dan kajian dan dibawa ke tingkat atas (pusat) untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.
Di pihak lain, para nelayan dan pemilik kapal penangkap berkapasitas kecil juga mengeluhkan birokrasi dalam pengurusan ijin atau rekomenadasi untuk penangkapan yang wilayah dibatasi sehingga menyulitkan para nelayan.
“kapal saya hanya 2 GT mendapat ijin penangkapan wilayah laut Sulawesi dan Maluku, tetapi kapal saya tidak bisa masuk Maluku, kalau masuk pasti ditangkap. Katanya harus mendapat ijin juga dari Maluku, sementara untuk mengurusnya harus ke Ternate. Itu sebabnya kami tidak bisa melaut banyak kapal kecil yang menganggur tenaga kerja juga kehilanganpekerjaan. Kami minta tolong Bapak Surya Paloh dapat membantu kami,” ungkap Raymond Somba salah seorang pemilik kapal kecil di Bitung.
Keluhan ini ditanggapi serius dan prihatin dari Surya Paloh yang kebetulan saat itu membawa serta para anggota DPR RI dari Partai NasDem. Dia berjanji hal ini akan diperjuangkan termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkiat di Maluku.
“Akan kami bantu baik di tingkat kementerian maupun di Maluku, berkoordinasi dengan institusi terkait di Maluku,” katanya.
Somba juga berharap aspirasi dan keluhan masyarakat nelayan ini dapat segera ditindaklanjuti. “Apalagi saat ini akan segera memasuk Natakl dan tahun baru, kasihan kami tidak bisa menangkap ikan, banyak pekerja nelayan yang menganggur,” pungkasnya. (estefanus)
