
Masili: Karena Kami Cinta MaMa Bukan Uangnya
BITUNG,Suarasulutnews.co.id–Berjubelnya massa pada kampanye terbuka pasangan calon Nomor 1 Walikota Maxmilian J Lomban dan Maurits Mantiri (MaMa) Selasa 1 Desember 2015 di Stadion Dua Sudara Manembo-nembo membuktikan kecintaan rakyat Kota Bitung pada pasangan calon ini.
Menanggapi isu negatif yang menybeutkan kampanye MaMa dibayar dan mendatangkan orang dari luar Bitung ditepis oleh warga pendukung MaMa.
“Siapa yang tidak mau doi (uang), tapi kami masyarakat Bitung tidak mau lagi dibodohi hanya dengan uang 50 ribu, 100 ribu atau 200 ribu, lalu menggadaikan masa depan Bitung. Kami butuh pembaharuan butuh pemimpin yang merakyat yang mengerti keinginan rakyat. Sudah cukup 10 tahun kami terus dibodohi, hasilnya hanya membuat mereka itu lebih kaya tapi rakyat tetap tidak sejahtera,” ungkap Fransiscus ‘Tutu’ Intama warga Girian Atas.
Robert Masili dari Kelurahan Baturiri Lembeh Utara mengaku dirinya mendukung MaMa, karena mencinta MaMa figur pemimpin masa depan Bitung.
“Kami mencintai MaMa bukan mencintai uangnya, jangan lagi rakyat Bitung disuap dibeli dengan uang dan menderita lima tahun. Kami tidak suka pemerintahan Bitung ini menjadi pemerintahan keluarga dari kakak kepada adik atau anak atau keluarga. Jangan bangun dinasti keluarga di Bitung, kami rakyat Bitung butuh pemimpin yang jujur sederhana, merakyat dan bukan pebisnis yang hanya berpikir membesarkan bisnis keluarga. Kami sudah buktikan datang di kampanye MaMa tidak dibayar, karena kami cinta MaMa bukan uangnya,” ujar Robert.
Demikian pula Alwy Sangkala warga Winenet I Kecamatan Aertembaga, dengan tegas menyatakan dirinya mendukung MaMa karena Max Lomban dan Maurits Mantiri sangat mencintai perbedaan dan menghargai kerukunan, kehidupan masyarakat saling menghargai. Bukan calon pemimpin yang justru menjadi biang kerok perpecahan dan perseteruan di masyarakat.
“Kami mendukung MaMa karena kedunya adalah pemimpin yang mencintai dan menghargai perbedaan, berjiwa nasionalis karena mereka juga diusung oleh partai yang nasionalis. Jangan sebaliknya calon pemimpin yang justru menjadi biang kerok perpecahan masyarakat Bitung yang selama ini hidup rukun dan damai,” pungkas Sangkala.(estefanus)