Tolak Aktifitas Sawit di Lahan HGU,Ratusan Warga Duduki Kantor Bupati

warga di dua kecamatan serumpun tersebut melakukan aksi damai di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Bolaang Mongondow (Bolmong) di dampingi oleh sejumlah LSM, Yakni LP2KP, Merah Puti, Snak Markus dan GARPUTALA

Warga di dua kecamatan serumpun tersebut melakukan aksi damai di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Bolaang Mongondow (Bolmong) di dampingi oleh sejumlah LSM, Yakni LP2KP, Merah Puti, Snak Markus dan GARPUTALA

Bolmong,Suarasulutnews.co.id – Atifitas PT.Karunia Kasi Indah (KKI) yang di rencanakan akan mengembangkan kelapa sawit di lahan Hak Guna Usaha (HGU) Eks PT.Wahana Kalabat Sakti (WKS) di Kecamatan Sangtombolang dan PT.Mongondow Indah Di Kecamatan Lolak mendapat perlawanan masyarakat petani. Untuk itu, warga di dua kecamatan serumpun tersebut melakukan aksi damai di Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Bolaang Mongondow (Bolmong) di dampingi oleh sejumlah LSM, Yakni LP2KP, Merah Puti, Snak Markus dan GARPUTALA.

Dari sejumlah informasi yang berhasil di himpun. Setelah dua Perusahaan Pemegang HGU mengakhiri masa kontraknya, lahan tersebut sudah di garap dan di kelolak oleh warga untuk bercocok tanam. Namun, tiba-tiba saja tanpa ada pemberitahuan kepada warga pengarap, PT.KKI langsung masuk begitu saja kemudian melakukan operasi di Lahan tersebut.

Saat menyampaikan Orasinya, Adriadi Paputungan mengatakan, Perusaan Sawit tersebut tanpa permisi langsung melakukan aktifitas lahan yang sebetulnya sudah siap di tanami oleh warga.

“Banyak Pohon-Pohon kelapa yang mestiya setelah masa kontrak menjadi aset Pemda Bolmong kini dengan sengaja di tebang oleh perusahaan sawit, hingga hal itu pun menyebabkan petani tidak bisa melanjutkan aktifitas bertaninya.” Ujarnya.

Menurutnya, jika perusaah sawit beroperasi disitu maka banyak warga yang akan kehilangan pendapatanya.

“Banyak warga yang telah mampu membiayai sekolah anaknya bahkan mencukupi kebutuhan ekonominya. Hasil dari lokasi itu. kedatangan warga adalah meminta kebijakan pemerintah soal pemanfaatan lahan tersebut tetap di berikan kepada warga,” Kata Manggabarani  Senada di sampaikan Enal Mooduto orator lainya. Jika di hitung secara ekonomi, peghasilan warga lewat melakukan aktifitas pertanian sediri lebih untung di banding menjadi Buruh pada perusahaan Sawit.

“Dalam setiap hektar setiap 3 Bulan warga mendapatkan Rp.14 Juta, sehingga jika di bagi perbulanya Rp.4 juta. Sedangkan pada perusahaan sawit hanya sekitar Rp.2,5 juta an.” ucap Mooduto.Untuk itu, dirinya meminta Bupati dapat memberikan kesempatan kepada warga untuk mengaraplokasi tersebut.

“Setau kami yang di sampaikan perusahaan sawit lalu targetnya hanya lahan tidur, namun saat ini sudah masuk pada lahan produktif. Kalau perusahaan boleh meminta ijin pengarapan yang notabene hanya menguntungkan pegusaha, maka kenapa tidak pemkab bolmong meberikan kesempatan kepada warga untuk mendapatkan kehidupanya dari lahan milik pemerintah itu.” Kata enal.

Menanggapai Hal itu, Bupati Salihi Mokodongan yang menerima langsung pengunjuk rasa, mengatakan, akan meminta perusaahan sawit untuk menghentikan kegiatan sementara sambil mecari solusi terbaiknya.

“Warga tetap di persilahan beraktifitas hingga ada keputusan yang tidak merugikan kedua bela pihak.” Kata Bupati.

Setelah mendengarkan pernyataan Bupati langsung. Masa pun langsung pamitan dan membubarkan diri.(Sulhan)

Tags:
author

Author: 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.