Boltim- Pertandingan Futsal antara Tim FC SERU melawan Daagon Bolmong, Sabtu (03/09) lalu di lapangan Kantor Gubernur Sulut dalam kejuaraan Jurnalis Sulut Futsal Turnament (JSFT) berakhir dengan aksi protes oleh FC SERU Boltim kepada Panitia.
Pasalnya, dari sejumlah keterangan saksi menyebutkan bahwa, ada beberapa pemain dari tim daagon Bolmong bukan berprofesi sebagai wartawan di pos liputan Bolmong.
“Ada beberapa pemain profesional dari Daagon Bolmong, salah satunya diduga mantan pemain Persibom kurang ada bekeng rabu-rabu dorang pe kartu pers sehari sebelum bertanding,” terang sumber.
Hal ini pun menjadi dasar bagi FC SERU Boltim untuk melakukan aksi protes secara lisan dan tertulis terhahap panitia JSFT. dalam protes tertulis, FC Boltim menganggap bahwa daagon Bolmong tidak menjunjung tinggi sportifitas berolahraga dalam kejuaraan JSFT.
“Kalah ataupun menang itu hal yang biasa. Tapi kami FC SERU Boltim sangat menjunjung tinggi sportifitas. Dan jika ini dibiarkan, tidak menutup kemungkinan akan berdampat pada pertandingan selanjutnya. Maka, tujuan dari protes tertulis ini supaya panitia memberikan sanksi kepada tim yang dianggap melanggar aturan.” ungkap Manager FC SERU Boltim, Faruk Langaru (Swara Kita)
Hal yang sama disampaikan Mudrik Mamonto (Koran Manado) dan Siswanto Nua (Kawanua Post). Menurut mereka, kejuaraan JSFT seperti yang disampaikan panita merupakan ajang silahturahmi para wartawan se-Sulut. Artinya, pertandingan ini hanya dikhususkan kepada wartawan saja. Bukan menggunakan pemain transfer yang bulan berprofesi wartawan.
“Makanya kami sudah meminta panitia, untuk mengusut beberapa pemain Daagon Bolmong bukan profesi wartawan tapi dibuatkan kartu pers. Salah salah satu cara adalah melihat berita mereka selama satu bulan bulan terakhir. Dan kalaupun memang mereka sebagai wartawan, panitia diminta supaya mereka membuat berita sendiri. Dengan cara ini bisa diketahui apakah mereka benar-benar wartawan atau wartawan jadi-jadian,” urai Mudrik diiakan Siswanto.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Panitia Kejuaraan JSFT, Ronald Rompas bersama kawan-kawanya menyatakan akan menindak-lanjuti surat protes FC SERU Boltim terhadap Daagon Bolmong. “Panitia tidak segan-segan mejatuhkan sanksi diskualifikasi jika terbukti beberapa pemain Daagon Bolmong bukan wartawan resmi. Kami akan kumpulkan bukti, jika benar pasti sanksinya diskualifikasi dari pertandingan ini,” tegas Ronald.
Sekedar diketahui, pertandingan 2×15 menit tersebut Daagon Bolmong menundukan FC SERU Boltim dengan skor 9-0, namun hasil itu dianggap tidak sah oleh sejumlah pemain FC SERU Boltim dan para pemain lainnya dari Manado dan Minahasa.(Dhyrta)