BOLTIM,Suarasulutnews.co.id – Musim kemarau panjang yang sudah masuk dua bulan ini, rupanya menjadi persoalan tersendiri oleh pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim).
Pasalnya, selain mengantisipasi musim paceklik akan tanaman pangan yang mengalami kekeringan, BPBD juga ‘dituntut’ mengantisipasi persoalan kebakaran lahan perkebunan dan hutan yang diakibatkan kemarau panjang.
Kepala BPBD Boltim, Julius Palealu saat dimintai tanggapan terkait dengan penanganan kebakaran lahan perkebunan yang terjadi di Desa Motongkad pada Rabu (16/09) kemarin mengungkapkan bahwa, pihaknya saat ini tengah menyiapkan personil dan kendaraan operasional pemadam kebakaran (Damkar) yang standby setiap saat dan akan berupaya memaksimalkan pelayanan termasuk penyediaan Damkar.
“Sebab, saat ini Damkar yang ada baru satu unit, dan luas daerah Boltim yang akan kita tangani besar. Sehingga perlu dilakukan penambahan untuk maksimalnya pelayanan. Seharusnya ada tiga unit untuk standby,” ungkap Palealu Kamis (17/09) siang tadi.
Meski begitu menurutnya, untuk sekarang ini upaya yang dilakukan pihaknya telah maksimal,”Kebakaran kemarin, Kami sudah atasi bersama tim dilapangan walaupun sempat kewalahan juga namun pada akhirnya bisa dipadamkan bersama warga lainnya,” tukasnya.
Perlu diketahui, sebelumnya Sekertaris Daerah (Sekda) Boltim, Muhammad Assagaf, sudah melakukan himbauan kepada warga untuk memperhatikan kondisi perkebunan terlebih yang letaknya berdekatan dengan hutan agar tidak membuat ulah yang memicu terjadinya kebakaran.
“Jangan membuat api disaat akan meninggalkan kebun. Biasanya juga api dari puntung rokok bisa jadi pemicu kebakaran karena kondisi rumput yang kering. Ini untuk antisipasi agar kita semua terhindar dari bahaya kebakaran,” imbau Assagaf.(Dhyrta)