New York ,Suarasulutnews.co.id-Sidang Majelis Umum PBB ke-70 dengan tema “Langkah Kedepan Untuk Perdamaian, Keamanan dan Hak Asasi Manusia” berakhir, Sabtu (3/10/2015). Presiden Majelis Umum, Mogens Lykketoft mengatakan, selama 9 hari sejumlah kepala negara di dunia berkumpul membahas tatangan dan peluang terkait perdamaian global, keamanan, pembangunan dan hak asasi manusia.
Disamping itu, pemimpin dunia menegaskan kembali semangat dan peran PBB dalam kerjasama Internasional. Banyak perdebatan yang berfokus pada krisis pengungsi, migran, dan kekerasan di Suriah, Irak bahkan tempat lainnya.
Sementara terkait tindakan radikal ISIL, Boko Haram dan kelompok ekstrimis lainnya, diperlukan pencegahan sebagai kunci menjaga stabilitas serta mengatasi akar penyebab konflik. Pentingnya meningkatkan peran organisasi regional dan subregional dalam menjaga perdamaian dan keamanan juga menjadi sorotan.
“Kita sudah mencapai akhir dari sejarah, 9 hari di PBB. Tahun ini kita lihat banyak pimpinan negara dan pemerintahan untuk membahas tantangan dan peluang terkait perdamaian dan HAM. Dalam peringatan 70 tahun PBB, para pemimpin telah menegaskan kembali semangat dan prinsip-prinsip Piagam dan peran sentral PBB dalam kerjasama internasional,” katanya.
Mogens mengatakan, pada 9 Oktober nanti akan menghadiri pertemuan tahunan Kelompok Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional (IMF) di Peru dengan menyoroti kebutuhan pembiayaan untuk melaksanakan agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) serta merespon krisis kemanusiaan yang terjadi. (AF/DS/rri.co.id)