Lumentut: Saya Berharap Natal dan Tahun Baru Jangan Ada Pemadaman Listrik
Manado,Suarasulutnews.co.id-Dari Ibadah Menyambut Natal Yesus Kristus Pemerintah Kota Manado Sekaligus Safari Natal Pemerintah Propinsi Sulut Dalam Hal Ini Penjabat Gubernur DR Sonny Sumarsono di Kota Manado Kamis (03/12) pagi tadi di Ruang Serbaguna, dan Walikota Manado DR G.S Vicky Lumentut Dodampingi First Lady Ny Prof Paula Runtuwene Tak Lupa Menitip Pesan dan Meminta Tolong Kepada Pak Gubernur Sumarsono Untuk Terus Mewarning Pihak PLN (Perusahaan Listrik Negara) Agar di Moment Ibadah Pra Natal Umat Kristiani Bisa Tidak Terganggu Dengan Adanya Aksi Pemadaman Listrik atau Lampu Yang Sangat Mengganggu Kelancaran Ibadah Jemaat Yang Ada.
Begitu Juga Seputar Rencana Pembahasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2016 Kota Manado, Kiranya Bisa Dikawal Pak Gubernur, Karena Dirinya dan Wakil Walikota Akan Mengakhiri Jabatan Pada 8 Desember pekan depan.
“Saya hanya bisa bermohon kepada Pak Gubernur Sumarsono, di akhir-akhir kepemimpinan saya dan wakil walikota di Kota Manado. Semoga dalam merayakan Natal, umat nasrani khususnya warga Kota Manado bisa damai dan tenang tanpa ada kejadian mati lampu. Dan juga semoga kita semua bisa mengawal proses Pilkada 9 Desember, dengan aman dan lancar sehingga bisa mendapatkan pemimpin yang berkualitas ungkap Walikota GSVL seraya berharap Pak Gubernur bisa meninggalkan ole-ole program pembangunan yang handal bagi warga Sulut khususnya Kota Manado,”harap Walikota.
Sementara itu Penjabat Gubernur Sumarsono sendiri, mengaku senang dan bangga bisa merayakan Natal dengan umat Nasrani di Sulut khususnya Kota Manado dan menjadi prioritas pertama dalam Safari Natal Pemrop Sulut.
“Saya-kan tinggal di ibukota Propinsi Sulut Kota Manado, maka saya suruh menjadwalkan harus Kota Manado untuk Safari Natal duluan dari kabupaten/kota lainnya. Karena ada alasan dan syaratnya, yakni supaya sebelum tanggal 8 Desember nanti saya masih bisa menemui Pak Walikota Vicky. Karena nanti sesudah tanggal 8, akan ada penjabat Walikota Manado yang sampai saat ini masih dirahasiakan calon penjabatnya. Saya minta maaf, penyebab macet di Kota Manado karena Gubernur Sumarsono yang membuat hajatan program Mari Jo Ka Manado,”katanya.
Di dunia maya Google saja, yang muncul bukan Sulawesi Utara tapi muncul Manado. Jadi itulah alasan Kota Manado dijadikan hajatan Mari Jo Ka Manado bukan kabupaten/kota lainnya. Kita harus berpikir positif atau fair, karena Manado jadi Icon Daerah Nyiur Melambai Sulut. Coba kalau kitake Jakarta atau daerah lainnya, kita pasti ngomong dari Manado bukan Sulut atau daerah lainnya dan itu realita yang terjadi.
Memang banyak di akui, ada sejumlah kepala daerah protes kenapa bukan daerah mereka juga dijadikan simbol ajakan dan mempromosikan dunia pariwisata mereka. Tapi kalau memang daerah lain mau, buat saja promosi Mari Jo Ka Manado lalu terus ke daerah mereka itu. Semua itu bisa diatur, kan kalau banyak yang datang ke Kota Manado pasti mereka juga akan menerima dampaknya. Saat ini sudah beberapa maskapai penerbangan jadikan simbol Mari Jo Ka Manado untuk pesawat mereka, dan itu kiranya membawa berkat bagi daerah nyiur melambai Sulut.
Saya punya kerinduan untuk umat Ktsiten di Sulut, yakni melihat keberadaan objek wisata religi Bukit Kasih Kanonang yang harus dipertahankan. Kita akan tambah bangun Klenteng bagi umat Khonghucu, guna menyamai rumah ibadah yang sudah ada. Dan lokasi itu akan dinamakan kawasan Bukit Kasih AJ Sondakh sebagai sosok penggagas dan itu sudah disetujui dewan dan pemerintah pusat. Untuk itu di moment Safari Natal saat ini, saya pribadi dan keluarga menyampaikan Selamat menyongsong Hari Natal dan Tahun Baru bagi umat Nasrani yang akan merayakan. Begitu juga disaat kita akan menantikan pesta demokrasi Pilkada, keamanan dan kenyamanan mahal harganya. Jadi mari torang jangan mudah terprofokasi, kita harus dengan iman menyambut moment Pilkada dan Natal tahun 2015 ini, Semoga semuanya bisa berjalan lancar dan aman, agar kita bisa membangun daerah yang kita cintai ini,” beber Gubernur Sumarsono yang belakangan mulai dikenal dengan slogan Sambada (Salam Manis Baku Dapa)-nya yang harus dijawab Tabea. Ibadah Ini Sendiri Dipimpin Pdt Hein Arina MTh dan dihadiri PNS, serta tokoh agama dan masyarakat Kota Manado.(sr/tim)