Amurang-Peresmian jembatan Maesa yang memisahkan Kelurahan Paal Empat Kecamatan Tikala dan Kelurahan Perkamil Kecamatan Paal Dua dilakukan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey SE didampingi Kepala BNPB Willem Rampangiley dan Walikota Manado DR Ir GS Vicky Lumentut SH MSi DEA, Jumat (14/10).
Pekerjaan jembatan sepanjang 21 meter dan lebar 9,1 meter itu dibiayai lewat dana bantuan bencana dari pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Jembatan Maesa pertama kali direnovasi tahun 1987 tersebut dibangun 3 meter lebih tinggi dari ukuran semula. Hal itu dilakukan karena jembatan sebelumnya dinilai tak mampu menahan volume air seperti saat bencana 15 Januari 2014 lalu di Kota Manado.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyambut baik pembangunan jembatan yang menelan anggaran Rp10 Milyar tersebut. Dirinya berharap dengan adanya jembatan yang memadai, lebih membuka akses perekonomian masyarakat.
“Silahkan manfaatkan jembatan ini dengan sebaik mungkin untuk kepentingan masyarakat luas,” tukas Gubernur.
Walikota GSVL berterima kasih kepada pemerintah pusat melalui BNPB yang peduli terhadap Kota Manado.
“Terima kasih saya atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Manado kepada pemerintah pusat melalui BNPB yang peduli dengan masyarakat Manado pasca bencana banjir 15 Januari 2014 lalu,” tandas Walikota GSVL yang turut didampingi Wawali Mor Dominus Bastiaan SE.
Usai meresmikan Jembatan Maesa, Walikota GSVL mengajak Gubernur Olly dan Kepala BNPB Rampangiley dan Kapolda Sulut Irjen Pol Drs Wilmar Marpaung untuk meninjau lokasi pembangunan rumah warga korban bencana di Kelurahan Pandu Kecamatan Bunaken.
Disana, Kepala BNPB Rampangiley dan Gubernur Olly menerima laporan seputar kendala maupun permasalahan yang sedang dialami pihak pelaksana pekerjaan maupun pihak BPBD Propinsi Sulut dan BPBD Kota Manado sebagai penanggung-jawab pekerjaan yang direncanakan bulan Desember mendatang sudah 1000 unit rumah yang harus selesai di bangun dan akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo. Seperti diketahui, sejak terjadinya bencana banjir bandang 15 Januari 2014 lalu, Walikota GSVL terus berjuang untuk mendapatkan dana bagi perbaikan infrastruktur dan korban bencana.
Akhirnya, BNPB mengucurkan dana tahap pertama sebesar Rp 213 Milyar. Dana itu digunakan untuk relokasi korban bencana di Kelurahan Pandu, dimana setiap kepala keluarga korban bencana mendapatkan alokasi dana Rp 40 juta untuk membangun rumahnya masing-masing.(jaan)