MINAHASA – Hngga kini, kurung lebih 1,5 Tahun aktifitas proses belajar mengajar di tanah air tak dapat dilakukan secara lansung atau bertatap muka. seperti biasanya proses belajar dan mengajar di lingkungan pendidikan, dari tingkat paud sampai perguruan tinggi, kesibukan aktifitas belajar mengajar yang terlihat ramai dan penuh kesibukan di setiap sekolah, bahkan di lingkungan kampus perguruan tinggi, kini tak nampak lagi akibat pandemi covid 19, yang melanda hampir semua negara termasuk negara kita Indonesia.
Dampak pandemi tersebut di rasakan oleh segenap masyarakat kita sejak awal tahun 2020, dan kini sudah memasuki kurang lebih satu setengah tahun sampai saat ini. Pandemi covid 19 telah banyak menyebabkan kepincangan aktivitas masyarakat, terutama sektor perokonomian.
Dengan berbagai langkah kebijakan di terapkan oleh pemerintah pusat dan di tindak lanjuti oleh pemerintah, baik Provinsi dan kabupaten/kota,
Salah satu sektor yang sangat merasakan dampak pandemi tersebut adalah sektor pendidikan.
Sudah satu setengah tahun dunia pendidikan di tanah air kita melakukan aktivitas belajar mengajar lewat jaringan internet. Hal tersebut di lakukan untuk menjaga dan mencegah terjadinya penyebaran virus covid 19.
Berbagai langkah upayapun di terapkan oleh pemerintah kususnya di dunia pendidikan untuk menunjang jalannya proses belajar mengajar secara daring (dalam jaringan internet) dan luring (Luar jaringan Kunjungan lansung guru kepada siswa), program kuota atau paket internet di biayai oleh pemerintah demi menunjang kelansungan belajar mengajar di masa pandemi.
Namun, saat ini Patut di syukuri langkah-langkah kebijakan yang diberi pemerintah dalam belajar secara online, dapat membuahkan hasil yang di harapkan. Walaupun belajar secara online, tidak melumpuhkan proses belajar mengajar dan mutu atau kwalitas dari daya serap siswa dalam menerima mata pelajaran secara on-line.
Hal ini dapat dibuktikan bahwa adik-adik siswa yang ada di masa pandemi, meskipun belajar secara online, mereka berhasil menjalankan dan menunaikan jenjang pendidikan, Naik kelas, dan lulus dengan mutu dan kwalitas yang tidak kalah dengan situasi normal sebelum pandemi.
Kini dunia pendidikan di beberapa provinsi di tanah air kita mencoba melakukan sekolah tatap muka, atau Pembelajaran secara lansung di sekolah. Termasuk provinsi kita Sulawesi Utara.
Kepala dinas pendidikan Kabupaten Minahasa, Tommy Wuwungan. S.Pd. menjelaskan kepada wartawan media ini, bahwa di rencanakan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Kabupaten Minahasa, akan kembali di mulai pada awal Oktober, dari tingkat Paud hingga sekolah menengah pertama, ujarnya.
Hal ini atas putusan rapat dengan para pemimpin yang ada di Kabupaten Minahasa. Sudah tentu ada formasi dalam penerapan pembelajaran secara lansung. Salah satunya kami terapkan secara terbatas, yakni maksimal lima puluh persen. Tetapi untuk sekolah yang jumlah muridnya cukup banyak, jumlahnya harus di atur untuk sekolah tatap muka, yakni 15 atau 20 persen, pengurangan waktu jam belajar dan kurikulum.
Untuk adik-adik siswa yang siap melakukan sekolah tatap muka, harus mendapat persetujuan dari orang tua murid. Artinya orang tua murid telah bertanda tangan surat pernyataan pada pihak sekolah di mana anak mereka bersekolah, ucap Kadis.
Dijelaskannya juga, bahwa sebagian besar pelaksanaan vaksin pada anak usia 12 tahun keatas, atau siswa yang duduk di bangku sekolah menengah pertama, telah mengikuti vaksinasi.
Lebih lanjut Wuwungan menjelaskan bahwa pelaksanaan sekolah tatap muka tersebut, harus mengutamakan protap kesehatan di lingkungan sekolah. Hal ini tentunya kami pihak penyelenggara akan melakukan pemantauan serta pengawasan jalannya sekolah tatap muka.
Wuwungan juga menegaskan, “jika di dapati ada sekolah yang tidak memenuhi syarat prokes”, maka kami akan menghentikan proses belajar tatap muka di sekolah tersebut, dan kembali melakukan antivitas belajar mengajar secara On-Line. Tutur Wuwungan.
Mari kita bekerja sama dalam melakukan prokes di berbagai sektor di masa pandemi saat ini, termasuk sektor pendidikan. Kita tetap berdoa dan bermohon kepada Tuhan agar semua ini secepatnya berlalu, tutup Kadis.
(Farly Bujung)