Kawangkoan-Minahasa, Dampak pandemi covid 19 sampai saat ini masih saja di rasakan di tengah masyarakat Kecamatan Kawangkoan. Dengan demikian berbagai kebijakan dilakukan pemerintah kecamatan Kawangkoan atas kordinasi dengan petinggi pemerintah kabupaten Minasaha.
Salah satu dampak pamdemi di tengah masyarakat Kawangkoan adalah di tutup sementara pasar lokal ” Esawaya” di Kawangkoan, demi meredam atau meminalisir terjadinya penyebaran virus covid 19.
Kurang lebih sebulan pasar tersebut di tutup oleh Pemerintah kabupaten Minahasa. Dengan di tutup sementara pasar tersebut, bermunculan pasar-pasar alternatif di tengah kota Kecamatan Kawangkoan. Kehadiran pasar alternatif mengakibatkan terjadinya rekayasa arus lalu lintas.
Seiring berjalannya waktu pasar Esawaya Kawangkoan ditutup, sebagian besar masyarakat kawangkoan dan komunitas pedagang, mendesak pemerintah agar kembali mengfungsikan pasar tersebut.
Menurut salah satu pedagang di pasar itu, bahwa dengan di tutupnya pasar justru bukan membawa dampak dan solusi yang pas, ketika terevaluasi dengan berjalannya waktu. Karena terjadi permasalahan yang baru. Kami pedagang sudah merugi, sehingga pemasukan tidak ada lagi, dan mengancam stabilitas perekonomian dalam keluarga.
Mana lagi hadirnya pasar alternatif yang menggunakan badan jalan umum, berdampak terjadinya kemacetan dan kesembrautan di wajah kota. Protab covid 19 juga tidak dapat berjalan secara optimal di pasar alternatif.Tutur salah satu pedagang pasar yang enggan namanya di mediakan, ujar pedagang yang tak mau sebutkan namanya.
Alhasil dari kritikan masyarakat tersebut mendapat respon yang positif oleh perintah kabupaten yang di pimpin oleh asisten satu. DR. Denny Mangala,pada tanggal 23 juni lalu, bertempat di aula kantor camat Kawangkoan, yang di hadiri oleh unsur pemerintah kabupaten dan Kecamatan Kawangkoan.
Dalam kunjungannya Mangala mengambil kesimpulan bahwa pasar Esawaya Kawangkoan akan di buka kembali, dengan syarat peningkatan protap covid 19 akan di terapkan. Pedagang wajib melakukan Rapid test, dan kelengkapan prosudur covid harus di jalankan dan di awasi secara ketat.
Sudah seminggu sampai berita ini di turunkan, tindak lanjut dari kunjungan tersebut, belum nampak kesiapan dari pihak pengelola pasar dalam menata dan mempersiapkan sarana pasar, untuk pembersihan terlebih dahulu, seperti yang di sampaikan pada rapat tanggal 23 juni lalu itu, antara lain penyemprotan disinfektan, pemasangan ganjil genap pada setiap lokasi pedagang dan pembersihan halaman pasar.
Terkait dengan hadirnya pasar alternatif yang menggunakan badan jalan umum, atas kesepakatan pada rapat evaluasi perkembangan situasi kondisi di Kawangkoan, akan di atur rekayasa arus lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan. Sudah tentu dalam pengaturan lalu-lintas ada beberapa titik yang di pasang tanda larang masuk.
Ironisnya petugas unit perparkir Kecamatan Kawangkoan dishub Minahasa , terkesan tidak proaktif menyikapi permasalahan pengaturan arus lalulintas. Pasalnya sejak adanya pasar alternatif, petugas parkir yang di kepalai oleh kepala unit parkir Denny Kaparang, tidak terlihat kehadirannya dalam mengatur arus lalulintas.
Asisten dua pemkab minahasa. Wenny Talumewo saat di konfirmasi via nomor ponselnya oleh media ini, mengatakan bahwa, rencana pasar Esawaya Kawangkoan akan diaktifkan kembali dalam waktu dekat ini.
“Untuk waktunya yang pas belum dapat di pastikan karena akan ada pengkajian kesiapan dari pengelola pasar dalam menata terlebih dahulu penerapan ganjil genap tempat tempat jualan pedagang. Selain itu pasar harus di bersihkan terlebih dahulu dan di semprot disinfektan” Tutur Talumewo. Pada media ini.
(Rep/Farly B)