MINAHASA – Unit layanan pelanggan PLN Kawangkoan yang di pimpin oleh manager ranting Jacky Undeng, terus melakukan pemantauan di tengah pelanggan dalam penggunaan tarif multi guna yang setiap harinya berlansung pada kegiatan suka ataupun duka.
Adapun kegiatan monitoring tersebut yakni di sebut P2TL atau Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik.
Undeng saat ditemui di ruang kerjanya oleh wartawan media Suarasulutnews. co. id menyampaikan bahwa, P2TL harus terus di lakukan di tengah aktivitas masyarakat pelanggan, karna tak dapat di pungkiri bahwa ada banyak kegiatan suka atau pun duka, yang sudah tentu dalam kelangsungan kegiatan tersebut terjadi peningkatan volume pemakaian listrik.
Hal ini jika tidak di lakukakan pengawasan dan pengontrolan, akan berdampak kerugian terhadap PT. PLN.
Untuk itu kami telah membagi tugas kepada kru kami agar terus memantau situasi dan kondisi masyarakat dalam penggunaan listrik, khususnya tarif multi guna, ujar Jacky.
Kami juga terus menghimbau kepada pelanggan kami, agar dapat melaporkan atau memberitahukan terlebih dahulu kepada kami petugas PLN, sebelum mengadakan suatu hajatan dengan maksud pemakaian daya yang tidak seperti biasanya, atau terjadi peningkatan daya.
“Silahkan datang di ULP Kawangkoan dan di situ lansung laporkan, setelah lapor, silahkan membayar tarif multiguna yang di tetapkan sesuai dengan besaran pemakaian listrik.
Setelah membayar kami segera mengerahkan petugas ke alamat pemohon” tutur Jacky.
Dan bilamana penggunaan tarif multiguna tampa di laporkan terlebih dahulu ke pihak kami, maka kami petugas berkewajiban mengunjungi keluarga tersebut dan mengarahkan agar dapat membayar tarif multiguna, tambahnya.
Puji syukur di ULP PLN Kawangkoan, masyarakatnya sadar akan kewajiban tersebut. Dan untuk di wilayah kerja kami, setiap bulannya hampir ada lima puluh pelanggan PLN yang menggunakan tarif multi guna.
Jacky juga menghimbau kepada segenap lapisan masyarakat, yang berniat untuk melakukan pemasangan meter baru atau penambahan daya, silahkan datang ke kantor. Jangan lewat perantara, agar dengan demikian kita sudah menghindari modus-modus pencaloan. tutur Jacky.
(Farly Bujung)
