AMURANG,Suarasulutnews.co.id- Pawai pembangunan terakbar sepanjang sejarah Minahasa Selatan, secara resmi di lepas oleh Bupati Minsel Christiany Eugenia Paruntu.SE, selasa (18/8) mulai dari halaman DPRD Kabupaten Minsel di Desa Teep Kecamatan Amurang Barat sebagai lokasi start dan akan melalui ibu kota Minsel yaitu Amurang kemudian finish kantor Bupati Minsel di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur.
Kegiatan pawai ini, sontak saja membuat jalur trans Sulawesi langsung lumpuh total. Apalagi, kendaraan hias yang dirakit oleh berbagai instansi yang ada di Minsel seperti hampir saja membungkus semua banda jalan trans Sulawesi, seperti halnya kendaraan dari Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika yang merakit Kapal Doro Londa sebagai bukti jawaban dari mimpi masyarakat Minsel dan Kapal ikan milik Dinas Perikanan dan Kelautan Minsel yang menyita perhatian public.
Bahkan, suasana panas terik matahari yang melanda wilayah ibukota Minsel, tidak membuat warga dan masyarakat beranjak dari pila-pila (bahu) jalan. Mereka juga nekat memperlambat kendaraan yang melintasi jalur Pantura ini, karena ingin mengabadikan moment bersejarah ini dengan cara mengambil gambar dari latar belakang pawai pembangunan. “Maklum di Minsel-kan kadang-kadang jaga beking pawai pembangunan. Jadi jangan heran warga dan masyarakat tumpah ruah di jalur trans Sulawesi,” tegas beberapa warga.
Lain halnya dengan Tetty sapaan akrab Bupati Minsel, dia meminta agar para peserta pawai untuk menjaga ketertiban dan keamanan dalam melaksanakan pawai. Ini tambah peraih Bintang Jasa Utama dari Presiden Jokowi tahun 2015, agar terhindar dari berbagai hal yang tidak kita inginkan. “Untuk itu, jangan saling mendahului,” tegas istri tercinta Wakil Ketua Komisi I Deprov Sulut Kristovorus Deky Palinggi, SE sambil mengakui kalau kegiatan ini berpotensi kemacetan, dia juga memohon maaf kepada penguna jasa trans Sulawesi atas kemacetan yang terjadi akibat kegiatan ini, pungkasnya. (jaan)