JAKARTA,Suarasulutnews.co.id-Dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 Kemerdekaan Republik Indonesia, Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan kepada 46 tokoh yang berjasa di berbagai bidang dan membawa manfaat untuk masyarakat banyak. Acara penganugerahan dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Kamis (13/8/2015).
Pemberian tanda jasa kehormatan ini merupakan hasil persetujuan sidang Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (Dewan GTK) periode Agustus 2015. Tanda kehormatan Bintang Mahaputra diberikan karena tokoh-tokoh tersebut dianggap berjasa luar biasa di berbagai bidang, pengabdian dan pengorbanan di bidang sosial, politik, ekonomi, hukum, budaya, hingga ilmu pengetahuan dan teknologi, serta darmabakti dan jasanya diakui secara luas di tingkat nasional hingga internasional sesuai Pasal 28 ayat 2 UU No 20/2009.
Bupati Christiany Euginia Paruntu,SE diberikan tanda kehormatan oleh presiden dalam Bintang Jasa Utama.Dalam akun facebook Bupati Minsel ini, dirinya sangat bersyukur kepada Tuhan,karena dirinya diberikan bintang jasa utama oleh Presiden Joko Widodo.
‘’Terima kasih banyak atas peran sertanya dalam pembangunan di Minahasa Selatan,sehingga saya mendapat penghargaan ini oleh Presiden Ri Joko Widodo,”tulis Bupati Tetty Paruntu.
Lanjut Bupati Tetty, dirinya sangat berterima kasih, dalam kurun waktu 5 tahun kepemimpinnya banyak penghargaan yang diberikan kepada dirinya.Tetapi itu semua diberikannya kepada warga Kabupaten Minsel.” Semua penghargaan yang telah saya terima dalam kurun waktu 5 tahun ini, saya berikan untuk rakyat Minahasa Selatan dan kepada bangsa Indonesia yang saya cintai. Tuhan memberkati,”aatutup Tetty dalam tulisannya di akun Facebook miliknya.(alon)
Berikut adalah nama-nama penerima tanda kehormatan masing-masing dengan surat keputusannya.
A Bintang Mahaputra Adipradana
– Hamdan Zoelva (mantan Ketua MK)
– Jenderal TNI (Purn) Moeldoko (mantan Panglima TNI)
– Jenderal Pol (Purn) Sutanto (mantan Kapolri)
– Jenderal Pol (Purn) Bimantoro (mantan Kapolri)
B. Bintang Mahaputra Utama
– Achmad Sodiki (mantan hakim MK)
– Hardjono (mantan hakim MK)
– Ahmad Fadli Sumadi (mantan hakim MK)
– Muhammad Alim (hakim MK periode 2010-2015)
– Laksamana TNI (Purn) Marsetio (mantan KSAL)
– Marsekal TNI (Purn) Ida Bagus Putu Dunia (mantan KSAU)
– Harbrinderjit Singh Dillon (mantan utusan khusus Presiden untuk penanggulangan kemiskinan)
– Busyro Muqoddas (mantan Ketua KY dan pimpinan KPK)
– Haryono Umar (mantan komisioner KPK)
– Thahir Saimima (mantan komisioner KY)
– Mustofa Abdullah (mantan anggota KY)
– Zainal Arifin (mantan anggota KY)
– Soekotjo Soeparto (mantan anggota KY)
– Sabam Sirait (mantan anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan)
– Syafii Maarif (mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah)
– Franz Magnis Suseno (filsuf dan budayawan)
– Surya Paloh (tokoh pers nasional)
– Harun Nasution (pengembang budaya moderat)
C. Bintang Jasa Utama
- – Alm Burhan Muhammad (Duta Besar RI untuk Pakistan)
– Ahmad Heryawan (Gubernur Jawa Barat)
– Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah)
– Cornelis (Gubernur Kalimantan Barat)
– Frans Lebu Raya (Gubernur NTT)
– Christiany Eugenia Paruntu (Bupati Minahasa Selatan)
– Stephanus Malak (Bupati Sorong)
– Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya)
– Didin Hafidhuddin Maturidi (Ketua Badan Amal Zakat Nasional)
– Dato Sri Profesor Tahir (Mayapada Group)
– Mochtar Riyadi (Lippo Group)
– Schoichiro Toyoda (member of the boardToyota Motor)
– Toshihiro Nikai (Chairman General Council Liberal Democratic Party) - D. Bintang Jasa Pratama
– Heri Listyawati Burhan (istri Duta Besar RI untuk Pakistan) - E. Bintang Penegak Demokrasi Utama
–Husni Kamil Manik (Ketua Komisi Pemilihan Umum)
– Muhammad (Ketua Badan Pengawas Pemilu) - F. Bintang Budaya Parama Dharma
– Mustofa Bisri (pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin Lteteh, Rembang)
– Gunawan Soesatyo Mohammad (sastrawan, budayawan)
– Alm Petrus Josephus Zoetmulder (ahli sastra Jawa kuno penyusun kamus Jawa kuno-Inggris)
– Alm Wasi Kolodoro/Ki Tjokrowasito (komposer musik karawitan Jawa dan pendukung utama Sendratari Ramayana)
– Alm Hosesein Djajadiningrat (pelopor tradisi keilmuan)
– Alm Nursjiwan Tirtaamidjaja (perancang busana dan batik)
– Alm Hendra Gunawan (pelukis dan pematung)
– Alm Soejoedi Wiryoatmojo (arsitek)