MINSEL,Pelantikan perangkat desa Tenga yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi oleh hukum tua Hendro Pijoh selain dinilai gagal, juga diduga bakal mewariskan pemerintahan tidak beretika.
Akibat dari sikap kurang beretikanya seorang hukum tua Hendro Pijoh ini, kemudian dianggap masyarakat bahwa cara yang dilakukan tersebut adalah bentuk sebuah warisan tak beretika dari sisi berbudaya dan birokrasi.
Pasalnya, menurut warga pelantikan salah satu perangkat desa tersebut sangat diluar nalar akal sehat. Sebab yang bersangkutan selain tidak memiliki kemampuan dalam mengoperasikan komputer, syarat administrasinya pun dinilai tidak memenuhi syarat pada saat pemasukan berkas.
Bahkan yang lebih tak beretika lagi kata warga, yang bersangkutan diketahui selain titipan, juga ternyata masih terdaftar sebagai bendahara disalah satu partai yang berkuasa saat ini.
“Wajar pak hukum tua Lantik, bendahara partai didesa kwa”. Celoteh warga
Dari pengakuan Hendro Pijoh saat dihubungi lewat WhatsApp dinomor 0811-4330-xxx bahwa Pelantikan ini sudah sesuai. Karena sudah melewati tahapan baik tes lisan, komputer dan wawancara. Bahkan Hendro Pijoh pun memuji kalau yang bersangkutan merupakan yang terbaik dari semua karena memiliki nilai tertinggi.
“Terkait pelantikan kalau dibilang diam-diam itu tidak betul. Karena selain disaksikan camat, perangkat desa juga hadir tokoh agama”. Kata Hendro Pijoh singkat.
Meski pelantikannya sudah berlangsung kurang lebih sepekan, namun ini terus menjadi sorotan dan perbincangan ditengah-tengah masyarakat luas.
Dengan terus menjadi sorotan dimasyarakat, tentunya dikhawatirkan ini akan menjadi catatan sejarah pemerintahan desa terburuk sepanjang sejarah pemerintahan yang ada didesa Tenga. (R)