AMURANG,Suarasulutnews.co.id-Siapa yang tidak kenal dengan Dodol yang berasal dari Kota Amurang Kabupaten Minahasa Selatan?.Sudah pasti warga Sulut mengenal Dodol Amurang yang sudah banyak dibicarakan saat pengucapan syukur sering dilaksanakan pada bulan juli setiap tahunnaya.
Kue Khas yang selalu disuguhkan ketika pengucapan syukur di Amurang Kabupaten Minsel kepada para tamu yang datang, adalah Dodol dan nasi jaha.Jika kita perhatikan dengan sebaiknya bahwa saat merayakan pengucapan syukur sudha pasti Dodold an nasi Jaha makanan tradisional yang selalu menggiurkan.
Dodol dibuat dari bahan alami yaitu gula aren, beras ketan yang dihaluskan, dan minyak kelapa murni tentunya, tak perlu ragu untuk mencicipinya.
Dodol ini memiliki warna coklat tua yang mengkilap dan rasanya pun cukup enak. Dalam pembuatan dodol amurang terkadang ditaburi kenari atau kacang sehingga menambah aroma dan kelezatan serta membuat siapapun yang memakannya tak ingin berhenti mengunyah.
Tetapi sayangnya Khas Amurang ini sangat sulit ditemukan oleh warga atau pendatang yang ingin mengunjungi daerah Minahasa Selatan.Kenapa tidak Dodol dan Nasi jaha hanya disajikan pada saat pengucapan syukur.
Sehingga banyak warga yang berada di luar Minsel sering bertanya dimanakah tempat yang sering menjual Khas Amurang seperti Dodol dan nasi jaha.
“Seharusnya khas Amurang tidak bisa didamkan begitu saja, ada baiknya dikembangkan.Maksudnya ada penjualan setiap harinya,sehingga kami bisa menemukan khas yang paling terpopuler di Amurang-Minsel,”ujar Oma Stin saat mengunjungi Daerah Amurang.
Jika memang Dodol AMurang dan Nasi Jaha sebagai khas daerah Amurang-Minsel, kata Oma Stin, ada baiknya memiliki galeri khas Amurang.
“Kenapa daerah lain bisa memiliki toko atau sebuatn lainnya khas Daerahnya,lalu kita di Sulut Minsel sangat sulit menemukan.Seharusnya juga pemerintah Daerah Minsel, dapat mencari jalan solusi yang terbaik,”kata Oma Stin saat mengunjungi Amurang.(jaan)