Amurang,Suarasulutnews.co.id-Warga Kabupaten Minahasa Selatan(Minsel)pengguna listrik PT.PLN mengeluhkan dan mempertanyakan pemadaman listrik kembali terjadi dengan waktu tidak beraturan dalam beberapa hari ini,dan belum ada penjelasan resmi terkait penyebabnya mengenai pemadaman listrik kembali terjadi.
Dikatakan sejumlah konsumen listrik PT.PLN di wilayah Minsel,untuk pemadaman aliran listrik dengan waktu yang tidak beraturan,bahkan dalam sehari bisa terjadi satu kali pemadaman dengan jangka waktu berjam-jam,ini dinilai sangat merugikan kepentingan masyarakat dan menggangu aktivitas warga sehari-hari.
Kekecewaan ini datang dari warga Kelurahan Ranoiapo Ruddy Durandt,karena menurutnya,wilayah Minsel seharusnya tidak ada lagi pemadaman listrik,baik siang maupun malam hari,karena Minsel salah satu induk aliran litrik terbesar di Sulut.
“Kan sudah ada kapal listrik dari Negara Turki.Ingat untuk pasikan listrik dari kapal tersebut sangat besar,kenapa masih ada lagi pemadaman listrik?,”tanya Durandt.
Jika ini terus dilakukan oleh pihak PT.PLN untuk pemadaman aliran listrik,maka tentunya akan ada banyak elektronik yang rusak.
“Sebagai warga kami mengharapkan jangan ada lagi pemadaman aliran listrik.Kebutuhan listrik sangat menjadi prioritas kami sebagai warga,”katanya.
Tidak dijelaskan secara rinci pemasalahan gangguan jaringan kelistrikan itu dimana dan sejak kapan, serta bagaimana penanganannya.
Namun sebelumnya, saat kemarau masih berlangsung, pihak PLN yang juga menerapkan kebijakan pemadaman bergilir, menyatakan penyebabnya adalah karena terjadi defisit daya listrik akibat pasokan dari pembangkit berkurang dan mengalami gangguan, termasuk pasokan dari jaringan interkoneksi.
Saat ini, musim hujan mulai datang, ketika terjadi lagi pemadaman aliran listrik, pihak PLN belum memberikan kejelasan permasalahan itu, setidaknya penyebab kenapa sampai terjadi pemadaman selama berjam-jam dan beberapa kali dilakukan dalam sehari pada satu lokasi tertentu yang dialami para pelanggan listrik PLN nyaris merata di sejumlah wilayah di Provinsi Sulut
Warga berahap segera ada langkah untuk mengatasi pemadaman yang dinilai sangat merugikan kepentingan masyarakat. (jaan/arum)
