Minsel,Suarasulutnews.co.id-Pasca pemadaman listrik tanpa pemberitahuan terlebih dahulu Warga Kabupaten Minsel mengaku dirugikan oleh PLN di kawasan setempat. Akibat pemadaman tersebut sejumlah peralatan usaha dan rumah tangga milik warga yang bergantung degan tenaga listrik mengalami kerusakan.
seorang pengusaha percetakan di kecamatan Amurang yang namanya tak mau di mediakan mengaku usaha yang dijalaninya selama ini mengalami penurunan omset sejak kondisi listrik di tempatnya tidak normal. Kondisi tersebut katanya, sering terjadi dan sudah berlangsung 2 pekan ini. Namun hingga kini pihak yang bertanggungjawab terhadap pelayanan listrik bagi masayarakat belum menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Sudah banyak cetakan yg harus di cetak, tapi karena listrik mati terpaksa terima keluhan konsumen. Dan kita juga mengalami kerugian yang besar karena listrik padam terus,” katanya Minggu (12/6) sore.
Hal senada juga dirasakan oleh Olga Mahan (37 tahun) Ibu Rumah Tangga warga Kelurahan Uwuran I, Kecamatan Amurang. Dia mengaku terpaksa beralih menggunakan kompor minyak agar bisa menanak nasi untuk memenuhi kebutuhan makanan bagi keluarganya..
“Biasanya masaknya kan pakai rice cooker, tapi karena listriknya padam terus, ya mau tak mau lah, masak nasi pakai kompor. Banyak juga kadang-kadang nasi yang sudah ditanak pakai ricecooker jadi basi karena belum matang tapi listriknya sudah padam,” katanya.
Karena itu, dia memintanya PLN untuk mengatur waktu pemadaman listrik agar tidak terlalu lama.
“Seharusnya bisa diatur. Jangan terlalu lama, dan masayarakat pun tidak merasa dirugikan,” pintanya
Warga juga menyesali Pemadaman listrik yang tiba-tiba ini.Anehnya kelurahan Uwuran II tidak pernah padam listrik, warga pun menilai ini karena kantor PLN di Kabupaten Minsel terletak di Kelurahan tersebut Uwuran II,
Jemri (34) menuturkan.”Pemadaman listrik ini terkesan pilih kasih, kok di Kelurahan dan desa desa lain listriknya padam sampai berjam jam, tapi di Kelurahan Uwuran II tidak pernah mengalami pemadaman listrik,” tuturnya
Di kecamatan Tenga, warga juga mengelu dengan adanya Pemadaman listrik yang berjam-jam tersebut. dimulai pukul 03:00 sore hingga 22:00 WITA.
“Seharusnya PLN ketika mau memadamkan Listrik, harusnya membuat pemberitahuan terlebih dahulu, dan kalau bisa pemadaman listriknya lihat waktu, karena ini bulan Puasa kami sangat berharap akan penerangan listrik untuk ibadah Sholat tarawih,”ujar Rafly Paputungan warga Sapa Timur, Kecamatan Tenga, Minsel.
Biasanya pemberitahuan itu disampaikan pihak PLN kepada setiap keuchik di wilayah yang akan dipadamkan, sehari sebelum pemadaman. Untuk di ketahui bahwa Direksi PT. PLN Sulutenggo pada tanggal 26/2/2016 lalu. Baringin Nababan mengatakan bahwa di Sulutenggo pihaknya telah menambah daya listrik 350 Mega Watt.Sementara itu di PLTU di Kabupaten MINSEL juga untuk area Sulutenggo mendapat bantuan Dari kapal pembangkit Listrik Turki. Namun hasilnya listrik masih di padamkan.(irham)