MINUT – Terorisme menjadi musuh besar seluruh negara-negara di dunia tak terkecuali di Indonesia. Terkait itu organisasi yang menghimpun kepemudaan dan kemahasiswaan di Sulut yakni Lima Nusantara menggelar diskusi yang mengangkat tajuk Torang Bacerita, Senin (23/3).
Menariknya diskusi yang menghadirkan perwakilan OKP dan organisasi kemahasiswaan itu mengangkat tema ‘Sulawesi Utara dan Daya Tangkal Terorisme’.
Tokoh muda muslim Sulut Rusli Umar mengatakan, posisi Sulawesi Utara secara geostrategis sangat berhimpitan langsung dengan negara-negara tetangga yang notabene dalam kurun beberapa waktu lalu menjadi sarang pelatihan terorisme, yakni Mindanao di Filipina. Sehingga itu, kata dia, penting untuk segenap elemen di Sulut terus mewaspadai pergerakan terorisme.
“Penting menurut hemat saya sosialisasi terhadap daya tangkal terorisme terus dikampanyekan diseluruh lapisan masyarakat. Agar benteng terhadap upaya-upaya gerakan yang bermuara pada terorisme dapat dibentengi sedini mungkin. Tak hanya itu, peran sekolah-sekolah juga sangat penting untuk menjadi daya tangkal awal terorisme kepada para siswa,”ujar aktivis Ansor itu.
Sementara itu, tokoh muda kristen Sulut Novrianto Rorong menuturkan, peran pemuka agama dan agamawan muda sangat penting untuk menangkal gerakan radikalisme terorisme. Menurutnya, saat ini segala macam cara dilakukan para terorisme untuk mendoktrin masyarakat bergabung dengan mereka. Sehingga itu, peran tokoh agama mengkampanyekan penolakan terhadap upaya gerakan terorisme di masyarakat adalah jalan keluar.
“Sulut menurut kami rawan terhadap gerakan-gerakan tersebut. Perlu rumusan dari segenap pemangku kepentingan untuk duduk bersama mencarikan solusi yang cerdas untuk menjadi daya tangkal dari rong-rongan terorisme,”tandasnya.
Diketahui dialog melahirkan sejumlah poin rekomendasi diantaranya :
1. Menjadikan OKP sebagai ujung tombak menangkal berkembangnya gerakan Terorisme
2. Membentuk wadah satuan gugus penangkal Terorisme
3. Mendorong pemerintah memfasilitasi kegiatan lintas pemuda untuk menjadi agen-agen perdamaian. (Yan/IR)
