MITRA – Mewujudkan program Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH, Mitra Hebat Bergerak Cepat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), melakukan pencegahan sedini mungkin terkait Demam Berdarah Dengue (DBD). Dimana dalam kurung waktu sebulan, Desa Wioi Raya Kecamata Ratahan Timur dilanda dengan penyakit yang berbahaya (DBD), yang menimpa sejumblah warga.
Desa Wioi sudah terdapat 20 orang terjangkit virus diantaranya, 2 Positif DBD dan 18 Malaria Sehingga Dinkes Mitra langsung bergerak cepat menanggani persoalan tersebut. Dengan pembagian Kelambu, serta adakan Indoor Residual Spraying (IRS) yang di seprotkan ke dinding rumah.
“Tentunya pihak Pemerintah Kabupaten, Kecamatan, Desa. Tak akan diam, dengan slogan Mitra hebat bergerak cepat. Untuk menangkal penyakit Malaria dan Demam berdarah telah menyangkit tentunya,”ujar Asisten I Janny Rolos, Senin 24 Februari 2020 di Kantor Desa Wioi I Kecamatan Ratahan Timur.
Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara, sudah melakukan beberapa upaya. Pertama, penyuluhan, sosialisasi, melakukan foging, melakukan kerja bakti bersama masyarakat. Bahkan, melakukan penyelidikan wabah virus Malaria dan DBD yang ada di Desa Wioi Raya.
“Kami mengapresiasi kepada Dinas Kesehatan, puskesmas, temasuk Pemerintah desa setempat. Hari ini merupakan hari yang kedua melakukan foging di Wioi raya,”pungkas Rolos saat membuka kegiatan IRS penyemprotan obat anti Malaria dan DBD di dinding rumah warga.
Perlu di ketahui, penyakit malaria dan demam berdarah ini. Merupakan kelalaian kita semua warga masyarakat, tidak menjaga pola hidup sehat. Terpantau di desa, ada kelalaian sampah sembarang buang dan wadah kita biarkan sehingga muncul jentik-jentik nyamuk. Termasuk di dalamnya, selokan air segera di tutup.
“Jangan kita biarkan anak-anak kita, baik disekolah ataupun dimana saja. Perlu kita perhatikan bersama, peran hukum tua, peran toko masyarakat harus mensosialisasikan dampak malaria dan Demam berdarah. Jangan tinggal diam, kita bersyukur dari kejadian ini Belum ada yang meninggal dikarenakan malaria dan Demam berdarah,”tutur Rolos.
Di tempat yang sama juga Dr. Helny Ratuliu mengatakan, dengan adanya peningkatan kasus malaria dan DBD di desa Wioi raya ini. Terpantau, ada sekitaran 20 kasus positif malaria dan DBD di rumah sakit Noongan, rumah sakit Bethesda, dan rumah sakit Budy Setia.
“Pada tahun 2023, Dinas Kesehatan Mitra akan mencanangkan bebas malaria. Saya juga kaget pada minggu lalu, masyarakat Wioi kurang masuk keluar rumah sakit. Akibat malaria dan Demam berdarah,” ujar Ratuliu. Ratuliu juga menjelaskan, gejala terkena malaria dan demam berdarah. Panas, mengigil, suar dingin, rasa mual, muntah, nyeri pada kesendian. Kalau sudah mendapatkan kejala demikian, kami berharap segera masuk ke Puskesmas Ratahan dan Ratahan Timur.
“Saya sampaikan bahwa, pemerintah telah menyediakan fasilitas kesehatan. Jangan hanya sakit sedikit sudah bawah ke rumah sakit, sedangkan obatnya tidak ada di rumah sakit. Di puskesmas sendiri telah tersedia alat untuk mendeteksi malaria dan demam berdarah,”tutup Ratuliu.
Sama halnya dengan dikatakan Camat Decky Siwi, kami akan melakukan kerja bhakti masal dengan seluruh masyarakat yang ada di Wioi Raya.
“Saya telah menginstruksikan kepada seluruh Hukum Tua, setiap minggunya kita akan melakukan pembersihan di setiap desa. Ini juga untuk menghindari terjadinya penyakit malaria dan demam berdarah,”tuturnya.
Dalam acara tersebut juga, di serahkan bantuan bantuan kelambu serta obat penyemprot virus malaria dan demam berdarah. Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten I Janny Rolos mewakili Bupati, Kepala Dinas Kesehatan Dr Helny Ratuliu, Camat Ratahan Timur Decky Siwi SP.d, para Hukum Tua se-Wioi Raya, bersama perangkat desa. (JS)