MITRA – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Minahasa Tenggara (Mitra) menggelar sosialisasi bersama warga masyarakat Kelompok Pencinta Alam (KPA) Silian Raya dan Tombatu raya, guna meminimalisir potensi erupsi gunung soputan di wilayah Mitra, Jumat 22/2.
Dalam sosialisasi yang di laksanakan di cafe Batamang sejumlah isu lingkungan ikut menjadi topik pembicaraan utama. termasuk bagaimana menghadapi situasi bencana serta cara menghindar diri dari ancaman erupsi gunung Soputan jika terjadi.
Diketahui Kabupaten Minahasa Tenggara khususnya warga yang berdomisili di wilayah Kecamatan Silian dan Tombatu itu jaraknya sangat dekat, atau radius beberapa kilometer dari mulut gunung Soputan.
Kaban Kesbang Welly Mononimbar SH melalui kabid penanganan dan pencegahan konflik, Rudi Kures,SE, Ak.MM dalam pemaparannya mengungkapkan, agar element masyarakat selalu sigap, dan siap menjadi relawan serta siap bertanggungjawab, terhadap misi kemanusiaan dalam membantu bencana ketika erupsi gunung Soputan meletus,ujarnya.
Sementara itu kabid penanggulangan bencana Erick Manaroinsong SE mengatakan kedepan BPBD akan menggelar sosialisasi bahkan langsung dengan simulasi bencana di sekitar lokasi rawan bencana sebagaimana titik atau arah evaluasi yang di tunjuk.
Sementara itu Kapolsek Tombatu AKP Wensy Saerang ikut memberikan apresiasi bagi Pemkab yang sudah menggelar sosialisasi ini.
Saerang mengatakan agar warga dan KPA yang hadir untuk dapat menjadi corong bagi masyarakat dalam mensosialisasikan bahaya erupsi gunung.
“Memang ada masyarakat yang menganggap biasa saja, meski ancaman bahaya erupsi sebagaimana aturan harus dievaluasi, nah ini yang cukup menyulitkan juga,” Ujarnya.
Oleh karena itu Saerang menghimbau warga untuk mewaspadai serta taat komando jika saja tingkat level status bahaya yang di keluarkan pemerintah membayakan, tutup Saerang.
Terkait hal itu juga Dandim Minahasa melalui Perwira Penghubung Mayor CPL TNI Franky Kallo mengungkapkan peran masyarakat sangat diperlukan dalam hal ini.
Sebagai TNI pihaknya baik di minta atau tidak diminta sudah menjadi panggilan amanat dan tugas dalam membantu masyarakat, terlebih Negara apalagi jika warga terkena bencana, maka otomatis TNI ada di situ.
Oleh karena itu saya berharap warga tetap mewaspadai serta dapat menjadi mata dan telinga warga lainnya dalam membantu dan melaporkan kepada arapat.
Kallo juga mengungkapkan kehadiran TNI tetap hadir dalam segala macam situasi bencana Bahkan Pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana TNI ada di dalamnya.
Disisi lain dikatakan oleh pemerhati Kelompok Pencinta Alam (KPA) Mitra, Ivan Stevenson Umar dan Meidy Nelwan Tewu ikut mengapresiasi sosialisasi sekaligus dialog yang sangat bermanfaat bagi keselamatan umat manusia.
Keduanya berharap kegiatan terebut selain berguna bagi kelompok pencinta alam tetapi juga bisa menjadikan edukasi bagi peserta KPA dan masyarakat yang hadir.(jaan).