MITRA – Menyikapi dengan kedatangan warga Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) yang kembali dari luar Daerah dan dari luar Negeri yang masuk zona merah dampak dari Covid-19, Pemkab Mitra saat inii menyiapkan rumah singgah untuk diIsolasi mandiri.
Hal ini dilakukan Pemkab Mitra melalui satuan tugas Covid-19 dengan bergerak cepat guna memutus rantai penyebaran Virus corona di Kabupaten Mitra, dengan menggunakan fasilitas gedung yang berada di rumah sakit sehat Mitra.
Untuk itu, setiap pejalan atau kedatangan dari luar Daerah dan luar Negeri yang masuk zona merah dampak dari Virus Corona, saat kembali ke Mitra harus berada di rumah singga untuk diisolasi mandiri agar tidak menjadi keresahan bagi masyarakat setempat.
Wakil Bupati Jesaya J. Legi saat dimintai tanghapan mengatakan, Rumah sakit yang sementara ini belum digunakan, kita ubah semaksimal mungkin sebagai rumah singgah. Ketika ada Orang Dalam Pengawasan (ODP) baru tiba dari zona merah, ujar Wabup Legi, Rabu^04-2020)
“Saat ini gedung masih sementara di bersihkan, ketika ada ODP dari luar daerah ataupun luar negeri mereka tersebut akan dibawah ke rumah singgah,” ucapnya.
Wabup menambahkan, sedangkan untuk ruangan yang nantinya di pakai para warga berasal dari zona merah. Akan kami sediakan 12 ruangan dan setiap ruangan yang ada, dipastikan akan difasilitasi tempat tidur, lemari, serta fasilitasi lainnya. Sehingga warga yang berasal dari zona merah dapat di kontrol kesehatannya setiap hari selama 14 hari. tutup Wakil Bupati “JL”
Disisi lain, Kepala Dinas Kesehatan Mitra Dr. Helny Ratuliu mengatakan, untuk tenaga medis yang nantinya akan di persiapkan itu, tergantung dari para warga masyarakat yang baru datang dari zona merah.
“Minimal ada sebanyak 4 perawat, tetapi mereka berempat sendiri bekerja sesuai jadwal. Jika ada yang datang dari wilayah endemis ataupun dari luar negeri,” ucapnya.
Ditambahkannya, untuk ketersediaan obat-obatan sendiri di Kabupaten Mitra hanya obat yang mengurangi gejala. Karena kita tahu bersama, virus corona ini belum ada obatnya.
Sedangkan untuk alat pelindung diri bagi para petugas kesehatan sudah ada, alat tersebut ada sekitar 50 yunit. Anggaran pelindung sendiri berasal dari dana pengadaan siaga bencana, tutup Ratuliu.
Turut hadir dalam pemantauan ruangan tersebut yaitu, Sekertaris Daerah David Lalandos, Asisten I yang merupakan Ketua Tim Satgas Covid-19 Mitra Janni Rolos, Asisten III Frits Mokorimban, Kaban Keuangan Mecky Tumimomor. (J.S)