Parlemen,Suarasulutnews.co.id-Rapat Dewan Eksektif, Sidang Umum ke-8 Asian Parliamentary Assembly (APA) di Phnom Penh, Kamboja membahas sejumlah draf resolusi yang akan dibicarakan lebih jauh dalam persidangan. Wakil Ketua Delegasi DPR Rofi’ Munawar menyampaikan catatan pada saat pembahasan draf resolusi tentang masalah terorisme dan ekstrimisme.
Wakil Ketua BKSAP DPR ini mengingatkan untuk memahami aksi terorisme di sejumlah lokasi di dunia jangan hanya terfokus hanya pada siapa pelaku teror tetapi perlu didalami latar belakang dan dalang dibalik aksi tersebut.
“Dimungkinkan ada oknum-oknum negara besar yang turut mendalangi aksi teror ini. Mereka ingin menyeret sebanyak mungkin wilayah untuk terlibat di arena konflik dan inilah yang harus dihentikan. APA perlu mengambil sikap dalam hal ini,” katanya saat bicara dalam rapat di Soukea Conference, Phnom Penh, Kamboja, Selasa (8/12/2015).
Lebih jauh menurutnya, isu ini bagi sebagian pihak masih dianggap sensitif tetapi pada kenyataannya keterlibatan negara tertentu dalam berbagai konflik berdarah dan memanfaatkan kelompok bersenjata ilegal semakin berdampak luas bagi kemanusiaan.
Masood Islami Under Secretary General APA mengatakan draf resolusi yang pembahasannya berlangsung di Ankara, Turki beberapa waktu lalu akan diputuskan menjadi ketetapan dalam Sidang Umum ke-8 kali ini. Dalam draf tersebut organisasi parlemen Asia ini mengutuk sejumlah aksi kelompok garis keras yang melakukan serangan teror dan kekerasan.
APA dengan tegas menyebut sejumlah kelompok diantaranya al Qaeda, Boko Haram, ISIS, Jabhat al Nosrah dan rezin Zionist yang telah melakukan pelanggaran HAM berat dan mengabaikan perjanjian internasional yang bertujuan melindungi warga dunia dari kekerasan. (iky), foto : ibnur khalid/parle/hr/sumber:dpr.go.id)