Yogyakarta- Keluarga Roko Bayu Anggoro, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Gunungkidul yang meninggal di Senegal, Afrika Barat, 3 Mei 2015, berharap mendapatkan keadilan. Mereka menuntut perusahaan Taiwan bertanggung jawab atas meninggalnya keluarga mereka.
Kematian Roko yang diketahui akibat kekurangan nutrisi saat bekerja disebuah perusahaan pelayaran berbendera Taiwan masih menyisakan luka yang mendalam bagi keluarganya. Pihak keluarga menuntut perusahaan Taiwan bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Gunawan, ayah mendiang Roko berharap pemerintah mau melihat kejadian ini dan mendesak perusahaan Taiwan untuk bertanggung jawab. Ia sadar, keluarganya tidak mampu berjuang seorang diri menuntut keadilan.
Untuk itu, Gunawan berharap campur tangan pemerintah untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut agar segala hak dan kewajiban almarhum Roko dapat diselesikan.
“Persoalaan ini bukan hanya masalah uang tetapi bagaiamana perusahaan tersebut bertanggung jawab atas hak TKI dan empat ABK yang meninggal lainya,” ucapnya, Senin (8/6/2015).
Sementara Bupati Gunungkidul Badingah mengingatkan masyarakat untuk mengurus surat-surat resmi ketika akan menjadi TKI. Sehingga harapanya ketika ada TKI yang tersandung masalah diluar negeri pemerintah dapat merespon dengan cepat.
Seperti yang disampaikan RRI sebelumnya, seorang TKI asal Kabupaten Gunungkidul, Roko Bayu Anggoro meninggal saat bekerja pada sebuah perusahaan pelayaran di Senegal, Afrika Barat. Pemulangan Jenazah putra pasangan Gunawan Edi Mulyono dan Tatik ini memakan waktu lebih dari satu bulan. Diketahui Roko meninggal dunia akibat kekurangan nutrisi. (JU/BSL/DS)
sumber:rri.co.id