Parlemen,Suarasulutnews.co.id-Hari Guru Nasional diperingati tanggal 25 November. Masalah kesejahteraan dan kualitas guru masih tetap isu krusial yang perlu mendapat perhatian. Wakil Ketua DPR Bidang Korkesra, Fahri Hamzah mengatakan, masih banyak guru yang belum hidup berkecukupan.
“Harusnya anggaran pendidkan sebesar 20 persen dari APBN itu juga fokus pada pembiayaan guru. Karena kalau guru kita tidak tenang, maka murid menjadi blingsatan. Tapi kalau gurunya tenang, mereka akan menjadi baik,” kata Fahri, di Gedung Nusantara II, Selasa (24/11/15) malam.
Politisi F-PKS itu mengingatkan, jika ingin menyelamatkan pendidikan dan peradaban Indonesia, maka negara harus investasi besar-besaran terhadap guru. Mengingat, guru tidak hanya memberikan pengetahuan, tapi memberikan cinta dan inspirasinya. Kesejahteraan guru banyak yang belum tercapai.
“Di desa itu, guru-guru identik dengan penderitaan, dan kesulitan hidup. Masih banyak yang belum berkecukupan. Sehingga ini menjadi tugas kita untuk memuliakan guru. Kalau negara belum bisa, paling tidak kita secara pribadi dapat membantu guru yang memiliki jasa kepada kita,” pesan Fahri.
Politisi asal dapil NTB itu juga terinspirasi film Laskar Pelangi. Film yang memiliki setting di SD Muhammdiyah Gantong, di Belitong itu menurutnya, merupakan cerminan kondisi pendidikan di daerah. Ia mengaku terharu dengan film itu.
“Itu adalah potret guru di pedesaan. Guru-guru masih digaji dengan beras dan sekolah kekurangan guru. Namun, sang guru tetap dedicated, menuntun murid untuk punya kesempatan belajar yang baik, dan punya mimpi untuk masa depan. Sehingga murid-muridnya sukses,” kata Fahri, sembari menceritakan pernah punya pengalaman dipukul oleh guru ketika bersekolah dulu.
Di akhir perbincangan, sampai saat ini Fahri mengaku masih sering berkomunikasi dengan guru-guru ketika ia masih bersekolah, termasuk guru-guru di dapilnya. Para guru itu sering berkunjung ke rumahnya, untuk bersilaturahmi. (sf), foto : denus/parle/hr/sumber:DPR.go.id)