Cilacap – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap hingga saat ini sudah mendistribusikan 59 tanki air bersih untuk 20 ribu warga Cilacap yang mengalami krisis air bersih.
Mereka tersebar di 4 kecamatan terdampak musim kemarau yang terjadi pada tahun ini.
“Puluhan ribu warga tersebut ada di 4 kecamatan, yakni Kecamatan Kawunganten, Bantarsari, Patimuan, dan Kampung Laut” jelas Kepala Pelaksana BPBD Cilacap, Supriyanto, Jumat (24/7/2015).
Dikatakan, di Kecamatan Kawunganten antara lain di Desa Kawunganten Lor, Grugu Babakan dan Bringkeng. Sedangkan Kecamatan Bantarsari tersebar di Desa Binangun dan Rawa Jaya.
“Kecamatan Patimuan menjadi penyumbang terbanyak yakni Desa Cimrutu, Bulupayung, Rawa Apu, Purwodadi, Cinyawang, Sidamukti dan Patimuan,” katanya.
Sejauh ini, lanjut Supriyanto, distribusi air bersih di wilayah terdampak kekeringan juga melibatkan Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III Jawa Tengah dan Palang Merah Indonesia (PMI) Cilacap.
“Kita selalu melibatkan Bakorwil III dan PMI untuk membantu penyaluran air bersih,” ujarnya.
Meski demikain, kata dia, dibandingkan musim kemarau sebelumnya, jumlah kecamatan yang terdampak musim kemarau tahun ini lebih sedikit.
“Tahun ini kecamatan terdampak lebih sedikit, karena dalam dua tahun terakhir kita intensif melakukan upaya antisipasi seperti dengan rekayasa teknologi berupa pembangunan hidran umum bersama PDAM dan pemanfataan Water Reservoir (Waduk –red)” imbuhnya.
Di sisi lain, kata dia, pihaknya juga berharap keterlibatan pihak lain dalam upaya penanggulangan bencana kekeringan diantaranya dari sejumlah perusahaan berskala Nasional yang ada di Cilacap melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). (SW/DS/rri.co.id)