Aktifitas Senator Dr.Maya Rumantir.MA.Ph.D, sebagai anggota DPD-RI dalam menjalankan tugas kunjungan kerja di penghujung masa bakti periode 2019-2024, sangat padat. Hingga saat ini Senator Maya Rumantir di beberapa bulan terakhir melakukan tugas kunker baik dalam negeri maupun luar negeri, belum lama ini kunker ke negara Eropa di Cheko. Lantas apa yang membuat sang primadona caleg DPD-RI Dapil Sulut ini, perolehan suara presentasi terbanyak ini di pemilu 2024 Se-Indonesia ini, tetap semangat dan energik.
Melekat dalam sanubarinya, bahwa Maya Rumantir terus bertekad memperjuangkan nilai-nilai kebenaran untuk terisi dalam berbagai sektor pembangunan di Indonesia. Sasaran utamanya agar nilai nilai kebenaran itu dapat terus di perjuangkan dan di isi dalam jalannya kemajemukan di tengah bangsa dan negara, adalah generasi muda. Itulah sebabnya dalam rapat kerja DPD-RI yang belum lama ini di adakan di Bali (25 -3-2024) Maya Rumantir menekankan betapa pentingnya peran serta dan juga peran aktif generasi penerus bangsa yakni kaum muda dalam mengisi pembangunan di berbagai sektor.
Adapun agenda rapat kerja itu yakni pembahasan RUU tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2025-2045 yang di laksanakan di Bali oleh Forum Grup Diskusi (FGD) Komite IV DPD – RI ( 25-3-2024). Yang di ikuti oleh perwakilan pemerintah provinsi Bali yang di wakili oleh Bappeda Provinsi Bali, akademisi universitas Udayana, Dinas Pariwisata, dinas kebudayaan.
Dalam rapat tersebut Senator Maya Rumantir menyimpulkan beberapa poin besar, di antaranya yakni ; Generasi Muda Generasi Emas dan pengembangan karakter generasi muda, untuk mendukung hal itu terwujud di perlukan perhatian sejak dini mengantisipasi terjadinya kasus gizi buruk. Sudah tentu ini berkaitan dengan persoalan yang di ketahui penyebutan Stunting.
Perlunya untuk menyusun rencana aksi dalam penanganan turunnya kasus Stunting. Selain itu juga Maya Rumantir dalam diskusi itu menyampaikan bahwa peningkatan kwalitas manusia sangatlah di perlukan dan menjadi skala prioritas, karena itu adalah salah satu misi dalam pembangun bangsa menuju indonesia emas. Ia pun menekankan masalah ketahanan pangan, menurut Senator asal sulut ini, ketahanan pangan sangatlah perlu di perhatikan dan menjadi salah satu skala prioritas. Dengan adanya gizi yang baik sudah tentu terwujudnya keluarga yang sehat.
Dikatakan senator Maya Rumantir pada forum tersebut bahwa; Bali menurut catatannya adalah tingkat Stunting yang terendah di Indonesia. Meski demikian masalah Stunting harus terus di perhatikan dan perlunya suatu evaluasi setiap perkembangan penurunan Stunting agar lebih signifikan lagi. Hal ini jelas tertuang dalam Perpres nomor 72 tahun 2021tentang penurunan Stunting. Penurunan Stunting adalah implementasi terjadinya peningkatan derajat kesehatan masyarakat setempat.
Dalam rapat diskusi tersebut, Maya Rumantir juga menyentil tentang dana desa, dikatakannya bahwa dana desa menurut undang-undang nomor 6 tahun 2021 tentang APBN Pengawasan Dana Desa. Perlu di cermati pemanfaatan dan kegunaannya. Karena berbagai permasalahan bagi bangsa kita adalah pelaksanaan UU APBN nomor 6 tahun 2021. Hal ini dapat di lihat dalam penerapan dana desa yakni Bantuan Langsung Tunai( BLT) karena BLT menjadi momok yang mengkhawatirkan bagi setiap kepala desa jika tidak di jalankan sepenuhnya. karena akan kena sanksi.
Kebijakan ini sudah tentu memberatkan bagi suatu desa yang tidak memiliki pendapatan lain. Jadi perlunya di usul kepada pemerintah atas pemberlakuan sanksi tersebut dapat di revisi.
Selain itu Senator Maya Rumantir menekankan soal pendidikan dalam form tersebut. Menurutnya sejak dini, dari usia anak pengembangan potensi SDM anak harus lebih di tingkatkan dan di kembangkan lewat berbagai kegiatan yang dapat mendorong serta memotivasi tumbuhnya bakat anak, agar dapat berdaya saing tinggi yang berkualitas dan berintegritas serta bermutu profesional dan bermoral yang dikembangkan dari nilai -nilai kearifan lokal yang ada. Karena pendidikan karakter adalah modal untuk menjadikan Indonesia Emas. Pengembangan karakter tidak hanya konwlegde tapi juga skill (soft skill) di samping hard skill dan lain lain.
(Farly Bujung)