TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Sempat membludak oleh kehadiran warga maupun kendaraan bermotor pada momen perpisahan tahun 31 Desember lalu, suasana pusat kota Tahuna sejak memasuki tahun baru kembali sepi.
Seperti yng terpantau pada Selasa (05/01) kemarin, beberapa toko, termasuk swayalan terbesar di Tahuna, Megaria dan Paragon belum memulai aktifitas, sekaligus memberi andil lenggangnya suasana ibukota Kabupaten Sangihe itu dari aktifitasi jual beli.
Suasana sepi juga sangat kentara di pusat keramaian strategis lainnya, seperti di kompleks terminal dan pasar Towo’e Tahuna. Salah satu titik teramai di Tahuna itu selain masih sepi penjual dan kendaraan yang parkir, harga ikan juga masih tergolong mahal dibanding hari-hari biasanya.
”Harga ikan memang masih mahal karena banyak nelayan yang belum melaut,”ungkap Jemi, salah satu penjual ikan. Suasana sepi juga terpantau dibeberapa instansi pemerintah setempat.
Budaya picah toples atau saling berkunjung ke rumah sesama rekan kerja masih mewarnai aktifitas kerja PNS, kendati aksi picah toples dilakukan pada saat jam istirahat makan siang maupun sepulang kerja.
”Aksi picah toples ini setiap tahun kami lakukan, tapi pada saat jam istirahat maupun setelah selesai kerja,”kata beberapa PNS.
Lain halnya dengan pihak Kodim 1301 SaTal ketika terpantau wartawan Selasa kemarin. Para Tentara berseragam lengkap itu justru kepergok tengah melakukan kerja bakti bersih lingkungan di kompleks lapangan Gesit Tahuna, pasca area lapangan sepak bola kebangaan Sangihe itu dijadikan lokasi pasar senggol akhir tahun 2015 lalu.(fb)