Tahuna-Operasi Teritorial TNI Tahun Anggaran 2017 memang sudah ditutup baru-baru ini oleh Danrem 131 Santiago Brigjen TNI Robert Giri S.I.P. Tapi bukan berarti operasi pengamanan di kawasan berbatasan Indonesia-Philipina turut mengendur, karena justru ditahun 2018 ini pengamanan dan pengawalan zona perbatasan Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud akan lebih dipertebal, termasuk personil pasukkan yang selama ini telah ditempatkan masih belum ditarik.
Hal ini ditegaskan Danrem saat menutup Kegiatan Operasi Teritorial TNI awal pekan ini di Tahuna.”TNI akan tetap konsisten melakukan pengamanan dan pengawalan di kawasan perbatasan meski saat ini Operasi Teritorial TNI sudah ditutup,”kata Danrem.
Ditegaskan Danrem, upaya pengamanan wilayah perbatasan masih tetap sama dengan tahun sebelumnya, yakni melakukan antisipasi pergerakkan teroris ISIS pasca pergolakkan di kota Merawi Phililipina sekaligus melaksanakan komitmen TNI yang terus bertekad menjaga keutuhan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia di wilayah perbatasan.
”Jadi target untuk tahun 2018 masih tetap sama, yaitu menjaga keutuhan dan kedaulatan negara di wilayah perbatasan, terutama untuk mengantisipasi terori ISIS yang berada di Merawi, dan mungkin untuk penebalan dengan penambahan personil maupu intelejen,”tegas Danrem yang juga berharap dukungan masyarakat perbatasan menunjang kegiatan pengaamanan TNI AD diperbatasan.
Sementara kehadiran Danrem ke Sangihe terkait penutupan Operasi Teritorial TNI 2017 turut didampingi Ibu Mitha Lenardi, Ibu Fitriani Saripudin (Kasiter Korem 131), Letkol Infantri Air Harianto (Dandim Manado), Letkol Infantri Gregorius (Dandim Talaud), Letkol Infantri Deden Hendayana SE (Dandim Bitung), Letkol Infantri Sampang Sihotang (Dandim Bolmong), Mayor Infantri I Ketut (Padandya Komso Dam XIII/MDK) dan Kapten Infantri Samsudin (Pabung Gorontalo Utara).(eleh)