TAHUNA,Suarasulutnews.co.id- Sikap arogan oknum kepala dinas (Kadis) dilingkup Pemkab Sangihe yang mencekik leher salah satu wartawan baru-baru ini, berbuntut keprihatinan berbagai pihak. Salah satunya datang dari tokoh masyarakat yang juga pensiunan PNS, Chres Gagola.
Menurutnya, tak pantas pejabat sekelas kadis tak bisa mengendalikan emosinya, apalagi permasalahannya hanya terkait dengan pemberitaan yang notaben memiliki mekanismenya ketika terjadi komplein dalam penyajian berita.
”Terus terang kami sangat menyayangkan jika di Sangihe ada pejabat yang arogan, apalagi sampai mecekik leher wartawan, padahal kan ada kode etik dan ruang yang tersedia bagi siapa saja yang tak puas dengan pemberitaan,”ungkap Gagola.
Terkait dengan sikap arogan itu, mantan Komisioner KPUD Sangihe yang akrab dengan insan pers tersebut, meminta pimpinan daerah melakukan evaluasi sekaligus memberikan teguran bagi oknum pejabat bersangkutan.
“Ini harus ada evaluasi, karena dimana wibawa pemerintahan kita jika dilingkungan pejabat masih ada pejabat yang arogan.”tegasnya.
Hal senada juga ditegaskan Aktivis LSM Limpuraeng, Adrianto Sangala. Ia bahkan menyebut prilaku oknum kadis tersebut merupakan pelecehan terhadap wartawan yang selama ini telah menjadi mitra sekaligus alat kontrol pemerintah.
Ia juga meminta Bupati maupun Sekda selaku pembina PNS di daerah harus menindak tegas, kalau perlu mencopot dari jabatannya agar sikap arogansi seperti itu tak terulang atau berjangkit ke pejabat lainnya.
”Sikap arogan ini harus ada tidakan tegas dari bupati maupun sekda, karena sikap kritis wartawan jangan dibayar dengan sikap pejabat yang berlagak seperti preman. Kan ada ruang yang disediakan dalam undang-undang pers ketika terjadi komplein dalam pemberitaan,”ujar mantan wartawan sejumlah harian di Sulut itu.(Verry)
