Tahuna-Cuaca ekstrim yang melanda Manado dan sekitarnya, termasuk perairan Kabupaten Kepulauan Sangihe berimbas pada akses tranporasi laut. Ini dibuktikan dengan terganggunya alur pelayaran kapal Manado-Tahuna pada Minggu malam (08/01), termasuk tak diberangkatkannya kapal cepat dari pelabuhan Tahuna menuju pelabuhan Manado, Senin (09/01) kemarin.
Hal ini dibenarkan Plh. Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Kelas II Tahuna, Robby Yohanes dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Dijelaskan, ancaman cuaca ekstrim sudah diperingatkan pihak BMKG, dengan tinggi gelombang yang mencapai 1,5 sampai 3 meter disertai hujan dan badai, hingga pihak KUPP mengambil langkah tidak memberangkatkan kapal dari Manado menuju Tahuna maupun sebaliknya.
”Akibat dari cuaca buruk, kapal yang berangkat dari Manado molor sektiar jam, begitu pun dari Tahuna juga nanti diberangkatkan pada pukul 2 dini hari dari jadwal biasa pukul 7 malam,”ungkap Yohanes.
Untuk kelancaran jadwal pelayaran seperti biasanya, Yohanes masih belum memastikan karena masih harus berkoordinasi maupun berkonsultasi dengan BMKG, dan dipastikan KUPP akan langsung memberangkatkan kapal tujuan Manado maupun kapal cepat tujuan Siau-Tagulandang-Manado jika sudah ada informasi cuaca membaik dari BMKG.
Sementara itu Penjabat Bupati Drs. John Palandung MSi menghimbau kalangan nelayan turut mewaspadai imbas dari cuaca ekstrim, termasuk kapal-kapal antar pulau yang rutin melayari pulau-pulau kecil juga turut mewaspadainya.
”Terutama para nelayan harus berhati-hati saat melaut, termasuk kapal-kapal kecil yang punya jadwal rutin ke Tahuna,”imbau Palandung.(eleh)