Tahuna-Kampung Dalokaweng Kecamatan Tabukan Selatan Tenggara (Tabselra) ternyata menyimpan ribuan bahkan jutaan ton jenis batu akik.
Tak heran kampung yang kini terancam terisolir karena akses jalan kendaraan yang rusak berat serta fasilitas jalan setapak yang rata-rata sudah tak layak dan membahayakan warga, sudah mulai dincar para pemburu batu akik.
Dari pantauan langsung Tim Forum Wartawan Sangihe (Forwas) bersama Komunitas Batu Akik Soat II, potensi batu akik Dalokaweng kini tidak main-main karena sumber batu yang belakangan ini telah membuming tersebut, terdapat dihampir semua material batu yang berada di kali Dalokaweng, termasuk di halaman rumah warga dan jalan kebun menuju lokasi sungai kering yang hanya dialiri air ketika turun hujan.
”Kami belum bisa memastikan jenis batu akiknya, coraknya seperti batu mar-mar, namun yang pasti semua material batu yang berada di sungai Dalokaweng berisi batu bercorak,”ungkap beberapa warga setempat.
Potensi batu berharga di kampung Dalokaweng yang turut terpantau tim, tidak hanya diseputaran sungai kering, tapi hingga ke area pantai, termasuk dilokasi anak sungai yang mengalir menuju pantai.
”Kami kira hanya di sungai, tapi ternyata pantai Dalokaweng juga terdapat banyak batu akik,”ujar salah satu Komunitas Batu Akik Soat II, Fredy Lumape.
Ia juga berharap Pemkab Sangihe segera membentuk tim khusus guna menelusuri akan
potensi sungai Dalokaweng, termasuk segera melindungi kawasan tersebut dari ancaman kerusakkan lingkungan yang bisa saja terjadi ketika mulai banyaknya pemburu batu akik yang akan mendatangi sungai Dalokaweng tersebut.
”Melihat potensi material batu sungai Dalokaweng yang rata-rata berisi batu bercorak, kami minta pemkab melalui instansi teknis segera turun lapangan, siapa tahu kedepan potensi batu sungai itu bisa menghasilkan dan dapat membantu perekonomian warga setempat,”tegas Lumape.(fb)