Tahuna-Adanya kenaikkan Anggaran Dana Desa (ADD) yang terjadi setiap tahun menjadi perhatian khusus Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Jabes Ezar Gaghana SE,ME.
Bupati bahkan terkesan khawatir ADD yang mengalami peningkatan cukup siginifikan, yakni tahun ini naik kurang lebih Rp 44 miliyar dari tahun sebelumnya Rp 121,2 milyar menjadi Rp 165 miliyar lebih, atau masing-masing Rp 1 miiyar lebih per kampung, rawan terjadi penyelewengan.
Sangat beralasan mengapa Bupati mempresur masalah ADD, dikarenakan ada dugaan beberapa Kapitalaung (Kepala kampung) justru terlena ketika memegang uang banyak, bahkan ada kapitalaung yang secara tiba-tiba bisa membeli truk serta jarang ditempat karena sering ke Manado. Tak Cuma itu, Bupati juga mengaku banyak laporan masyarakat yang masuk kepadanya lewat pesan singkat SMS soal ADD yang mulai membuat gerak-gerik Kapitalaung sudah berada diluar etika dan norma.
”Nomor HP saya tidak pernah diganti sejak saya wakil bupati, sehingga banyak SMS yang masuk melaporkan tentang kapitalaung yang tiba-tiba memiliki truk dan sering ke Manado, bahkan ada yang ba hugel,”ungkap Bupati saat menyampaikan sambutan pada acara pelantikkan 8 Kapitalaung dan Bimtek aparat kampung Selasa awal pekan ini.
Sementara mengacu dari laporan dan masukkan masyarakat, Bupati pada kesempatan itu juga dengan tegas mengingatkan para Kapitalaung untuk dapat mengelola ADD dengan baik, lebih khusus untuk membiayai program pembangunan di kampung serta dalam rangka memajukan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
”Nilai besar ADD jangan kita anggap milik pribadi, tapi milik rakyat, sehingga pengelolaan dan pemanfaatannya benar-benar untuk kepentingan masyarakat,”tegas Bupati.
Terkait dengan penegasan tegas soal ADD, Bupati juga meminta pengertian Kapitalaung, sebab Bupati tak ingin dalam pemerintahannya ada kapitalaung yang terjerat hukum karena ADD, karena apalagi baru-baru ini tamu pertama yang berkunjung saat pemerintahan baru Gaghana-Hontong, Kepala Kejaksaan Tinggi Manado yang sekaligus memberikan sosialisasi tentang pengelolaan anggaran pemerintah.
”Jadi saya mengingatkan ini karena saya tidak mau dalam pemerintahan saya ada kapitalaung yang terjerat hukum karena ADD, sebab jika teman-teman kapitalaung terlibat, saya juga turut merasa prihatin,”ujar Bupati.(eleh)