Pelaksana tugas (Plt) Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sangihe, Novilius Tampi
Tahuna- Proyek pemasangan meteran air yang diperuntukan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan jaringan pipa di Kota Tahuna tidak tepat sasaran. Hal ini ditegaskan Plt. Kepala Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Novilius Tampi kepada sejumah wartawan, Sabtu akhir pekan lalu.
Tidak tetap sasaran karena proyek berbandrol kurang lebih 1 miliar yang berumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Sangihe terebut, juga diberikan kepada mereka yang berpenghasilan lebih.
“Setelah kami cek dilapangan ternyata ada sejumlah rumah besar malah diberikan bantuan pemasangan meter itu, padahal sudah jelas dan semestinya peruntukannya bagi masyarakat yang tidak mampu,” ujar Tampi.
Tak hanya menurut Tampi, malah juga ditemukan ada rumah yang sudah mempunyai meteran air tapi mendapatkan juga bantuan meter dari pihak kontraktor bersangkutan. “Ini kan aneh, masa dalam satu rumah memiliki dua meteran air dan nama pelanggan juga sama. Jadi kami meminta instansi teknis lebih professional dan mengawasi pihak kontraktor dalam memberikan bantuan kepada masyarakat,” tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kepulauan Sangihe, Desmotenes Palit SE tak menepisnya ketika dikonfirmasi hal itu. Namun menurut Palit, nama- nama yang masuk dalam penerima program MBR adalah usulan dari RT dimasing-masing kelurahan.
“kami hanya berdasarkan nama- nama yang diusulkan oleh para RT di kelurahan, sehingga pihak kontraktor langsung mengerjakannya. Namun dengan kejadian ini kami sudah berkoordinasi dengan pihak PDAM untuk turun lapangan dan menunda pemasangan meteran air dirumah- rumah yang dianggap bermasalah,”ujar Palit.(eleh)
