Kadis Kelautan Perikanan Sangihe, Ir.Feliks Geghaube
Tahuna-Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Sangihe belakangan ini tengah fokus mengurus asuransi nelayan. Kepala DKP Sangihe, Ir. Feliks Geghaube mengatakan, nelayan yang akan difasilitasi asuransi tersebut, dikhususkan bagi nelayan yang memiliki armada dibawa 10 gross ton.
Menurutnya, sejauh ini ada sekitar 3372 nelayan sudah terinput datanya dari target Kabupaten Sangihe sebanyak kurang lebih 4000 nelayan. Diakuinya, terdapat kendala dalam melakukan input data, yakni selain berurusan dengan jaringan internet yang sering terganggu, juga terdapat sejumlah nelayan yang belum mengantongi kartu keluarga (KK).
”Namun terlepas dari berbagai kendala, sudah ada koordinasi dengan Kementerian Kelautan Perikanan, sebanyak yang diinput tetap akan diproses dan nanti ketika terjadi musibah akan diakomodir,”ungkap Geghaube ditemui di ruang kerjanya Senin (07/11) kemarin.
Dikatakan pula, selain difasilitasi asurani, nelayan juga diharuskan memiliki identitas kartu nelayan yang saat ini juga sedang difasilitasi DKP, karena bagi pemegang kartu nelayan, kedepan akan mendapat kemudahan mengurus sertifikat atas tanah hak nelayan.
”Jadi semua pembiayaan atas pengurusan sertifikat hak tanah atas nama nelayan akan dibiayai oleh negara,”kata Geghaube.
Guna lebih memaksimalkan pengurusan asuransi dan kartu nelayan, awal Desember ini DKP akan melakukan sosialisasi langsung ke nelayan, termasuk saat ini telah diterjunkan 16 orang penyuluh perikanan yang akan mendata keberadaan nelayan di Sangihe.
”Yang pasti program ini akan kami prioritaskan, karena ini merupakan bagian dari program membangun dari pinggiran yang dicanangkan Presiden Joko Widodo,”pungkasnya.(eleh)
