Tahuna-Pengembangan produk pertanian jagung dan holtikutura atau tanaman sayuran dataran tinggi menjadi fokus kegiatan Dinas Pertanan, Perkebunan, Peternakan dan Kehutanan (DP3K) Sangihe ditahun 2018. Ini dibuktikan dengan akan segera direalisasikannya program penanaman jagung pada lahan seluas 20 ribu hektar dan 15 ribu hektar tanaman holtikutura atau sayuran yang diperuntukkan bagi wilayah dataran tinggi.
Hal ini dikatakan Kepala DP3K Kabupaten Kepulauan Sangihe, Ir. Mathilda Lumeling Msi pada rapat kerja pertanian yang digelar di Aula Rumah Jabatan Bupati akhir pekan lalu.
”Tahun 2018 sudah disetujui pusat untuk penanaman jagung seluas 20 ribu hektar yang diperuntukkan untuk semua wilayah kecamatan dan 15 ribu hektar holtikutura untuk wilayah dataran tinggi, seperti kampung Malamenggu, Lenganeng, Bukide, Pindang serta kampung Gunung,”ungkap Lumeling.
Terkait kegiatan penanaman jagung dan holtikutura, termasuk juga akan turut dikembangkan tanaman kedelai dan padi, pihak DP3K kata Lumealing telah melakukan berbagai persiapan mulai dari pemberdayaan kelompok tani sampai pada pemenuhan kebutuhan lahan pertanian yang akan ditanam jagung dan sayuran dataran tinggi tersebut.
Sementara terkait dengan pengembangan produk pertanian, Pemkab Sangihe, seperti disampaikan Bupati Jabes Gaghana SE,ME di rapat kerja, akan menunjang dengan mengalokasikan anggaran pupuk bersubsidi pada APBD, secara khusus bagi petani perseorangan yang selama ini belum tersentuh pupuk subsidi.
”Karena bantuan selama ini harus melalui kelompok tani, kita akan alokasikan subisidi pupuk bagi petani perorangan untuk mendorong peningkatan produk pertanian daerah,”ujar Gaghana.(eleh)