TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Mantan Bupati Talaud, Dr. Elly Engelbert Lasut (E2L), Selasa (16/02) menggelar bedah buku hasil karyanya di Sangihe. Kegiatan yang juga sebagai ajang sosialsasi sebelum buku tersebut diterbitkan, berlangsung di gedung Gereja Kharismatik, dengan peserta para pendeta dilingkup Gereja Masehi Injili Sangihe Talaud (GMIST).
Terpantau cukup menarik ajang beda buku itu, karena selain dihadiri para tokoh GMIST, seperti Ketua Sinode Pdt. W.B. Salindeho STh, Wakil Ketua Pdt. Ambrosius Makasar MTh, Pendeta Senior, Boulevard Abram STh serta para Pendeta pimpinan Gereja, moderator sekaligus pemandu acara langsung dihendel Sekretaris Sinode GMIST, Pdt. Don Walandungo MTh.
Yang menarik lagi, dalam sesi tanya jawab yang berlangsung setelah Lasut mempresentasikan isi buku selama kurang lebih 3 jam, terjadi perbedaan persepsi beberapa bagian isi buku yang dilontarkan beberapa penanya, diantaranya Pdt. Calvin Taunauma STh, MPDK, termasuk dari beberapa tokoh masyarakat, seperti Jance Kahumata yang meminta isi buku harus mampu menyeimbangkan ajaran teologis dengan pendapat sains.
Sementara Lasut sendiri diakhir penjelasan yang dilakukan secara sistimatis dan teratur, tetap menjamin berbagai sumbang saran dan kritikkan yang dilontarkan para peserta akan dijadikan bahan evaluasi, bahkan dalam kegiatan tersebut Lasut telah menyiapkan tim khusus yang meliput sekaligus merekam semua pembicaraan untuk didengar kembali.
”Saya sangat bertrima kasih atas saran kritik dan masukkan dari para peserta, dan semua pembicaraan ini telah direkam agar saya bisa mendengarkan kembali untuk dijadikan bahan masukkan,”ujar Lasut yang pada kesempatan itu juga menungkapkan, bukunya mulai ditulis pada saat ia berada di penjara Sukamiskin, dan setelah rampung tulisannya, 6 jam kemudian ia dibebaskan dari penjara.(fb).