Tahuna-Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong SE siap memaksimalkan fungsi pengawasan yang kini diembannya. Bahkan sebagai ancang-ancang dari kegiatan pengawasan, baru-baru ini Hontong memimpin langsung rapat kerja tentang pengawasan di ruang Serbaguna Kantor Bupati Sangihe.
Ada beberapa hal yang ditegaskan sekaligus dingatkan Hontong kepada masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD), diantaranya yang berkaitan dengan pertanggung jawaban administrasi keuangan yang harus sesuai mekanisme dan aturan. Dalam kesempatan itu mantan anggota DPRD Sangihe dua periode tersebut juga turut mengingatkan pimpinan OPD maupun bendaharawan serta pejabat teknis yang berkaitan dengan proyek untuk tidak bermain-main dengan keuangan, apalagi memperkaya diri sendiri lewat uang negara.
”Jadi saya ingatkan jangan ada yang menyalahkan keuangan dan bersikap tidak jujur, karena itu akan menutup pintu berkat bagi yang melakukannya. Mari kita berkerja dnegan baik karena berkat itu akan datang sendiri ketika kita bekerja dengan benar dan jujur,”tegas Hontong.
Yang menarik, saat memaparkan berbagai kendala OPD, Hontong secara blak-blakkan juga menegaskan sejauh ini masih ada pejabat maupun staf teknis yang menggunakan jurus ‘Lilo’ (Isitilah setempat pandai berkelit dan bawa bola sendiri kalau dalam sepakbola) dalam melaksanakan tanggung jawab kerjanya.
”Ada OPD yang melaporkan kegiatannya sudah maksimal, tapi kenyataannya hanya sebagian. Ini namanya jurus ‘Lilo’,”ujar Hontong yang disambut tawa riuh peserta rapat.
Sebelum mengakhiri rapat, Hontong turut mengingatkan OPD untuk menghindari pengadaan barang dan jasa yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan pemerintah, termasuk melakukan pekerjaan proyek yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak.
”Hal seperti ini yang seringkali jadi blunder, pekerjaan dan bahan yang digunakan tidak cocok, dan hal ini pernah saya temui dilapangan termasuk menghubungi instansi pengelola proyek,”tegas Hontong yang juga meminta masing-masing OPD secepatnya mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan proyek untuk menghindari keterlambatan penyelesaian, termasuk dapat membeni kontraktor karena baru melakukan tender proye ketika telah memasukki akhir tahun anggaran.(eleh)