Tahuna-Pemkab Sangihe mulai melakukan gerakkan tanpa makan nasi selama dua hari dan diganti dengan pangan alternatif lokal. Gerakkan memanfaatkan pangan lokal atau Program Todays No Rice tersebut, juga sejalan dengan Program Me’Daseng, salah satu program merakyat Bupati Jabes Gaghana SE, ME dan Wabub Helmud Hontong yang setiap bulan tidur di wilayah kampung.
Hal ini dikatakan Kepala Dinas Pangan Sangihe Ir, Himnas Salindeho belum lama ini. Dikatakan pula, gerakkan tanpa makan nasi selama dua hari diganti dengan pangan lokal, juga tidak hanya membiasakan warga Sangihe mencintai dan kembali mengkomsumsi pangan lokal, tapi turut berpengaruh dari sisi ekonomi masyarakat serta kondisi kesehatan warga, seperti mampu menekan penyakit gula serta mencegah menyakit kanker.
”Gerakkan tidak makan nasi dua hari dan diganti pangan lokal sejalan dengan Program Me’Daseng, dan dengan mengkomsumsi pangan lokal dapat menekan berbagai penyakit, seperti sakit gula dan pencegahan kanker,”kata Salindeho.
Karena program ini masih dalam tahap sosialisasi, penerapannya juga menurut mantan Kepala Badan Penyuluh Sangihe ini, pasti banyak menemui tantangan, terutama bagi para penyuluh pertanian dalam upaya meningkatkan produksi pangan alternatif, khususnya sagu dan umbi-umbian.
”Dengan adanya gerakkan mengkomsumsi pangan alernatif, dengan sendirinya menjadi tantangan bagi kami, termasuk para penyuluh pertanian dalam mensosialisasi serta meningkatkan produk pangan lokal,”ujar Salindeho sembari menambahkan, produk pangan lokal sangat menjanjikan dari sisi ekonomi dan saat inibeberapa produk juga telah diikutsertakan pada kegiatan pameran HUT Provinsi Sulut.(eleh)