Sangihe – Warga Kampung Kalama Darat, Kecamatan Tamako dihebohkan dengan hilangnya salah satu warga Maria Bukahati (71) alias Oma Telo. Menurut penuturan saksi yang juga merupakan kakak kandung korban yakni Marlina Katede alias Oma Muri (77) ini mengatakan, sebelum menghilang dirinya bersama Oma Telo berniat untuk pergi berkebun, tepatnya di wilayah Kampung Dagho sejak Kamis (19/9/2019) pekan lalu.
Merasa lelah saat melakukan perjalanan dikarenakan medan yang berbukit tinggi, tambah lagi usia keduanya yang sudah terhitung lanjut usia (Lansia). Mereka pun memutuskan untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan ke kebun keesokan harinya.
Singkat ceritanya, setelah pagi hari mereka melanjutkan kembali perjalanan, namun ditengah perjalanan keduanya saling adu mulut. Hingga adik dari Oma Muri ini sengaja berpisah mengikuti jalan lain untuk ke kebun yang menjadi tujuan mereka. Sialnya, Oma Telo tak kunjung sampai di kebun, dan hingga saat ini hilang belum ditemukan. Untungnya, sebelum mereka berdua pergi ke kebun, Oma Muri berpesan kepada anaknya laki-laki untuk menjemput keduanya di kebun untuk membantu mengangkat hasil panen pada Sabtu (21/9/2019) akhir pekan lalu.
Gideon pun menyusul keduanya di kebun tersebut namun, keduanya tidak ditemukan. Saat turun kembali ke rumah, Gideon dikagetkan dengan telefon dari warga kampung Lelipang yang menyatakan bahwa Oma Muri ditemukan masyarakat di hutan yang sudah masuk di wilayah Lelipang, namun hanya sendiri tidak bersama dengan Oma Telo, yang menurut oma Muri keduanya sudah berpisah dan memilih jalan masing-masing.
Terakait hal ini, Koordinator Pos SAR Tahuna Alfein Mangaro mengatakan bahwa setelah mendapatkan informasi ini, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan pihak Keluarga dan Pemerintah kampung Kalama Darat. Menurutnya, hilangnya korban memang sudah sejak hari Jumat pekan lalu, namun pencarian oleh Pos SAR Tahuna baru dilakukan setelah empat hari, karena lambatnya informasi yang masuk ke Pos SAR Tahuna.
“Jadi kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga, pemerintah kampung setempat. Pagi ini kami akan lakukan pencarian terhadap korban. Kami akan dibantu oleh pihak keluarga tentunya, Babinsa setempat, dan beberapa personil dari Polsek Tamako serta warga, semoga ini bisa memberikan hasil yang maksimal,” ujar Mangaro. (Andika)