Tahuna-Sekembali dari Korea Selatan (Korsel) bersama sejumlah pejabat teknis,Wakil Bupati Helmud Hontong SE dan Sekda Edwin Roring SE,ME, Pemkab Sangihe siap mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama tiga hari berada di Negara ginseng kepada para petani .
Hal ini dikatakan Sekda Roring ditemui harian ini, Rabu (06/09) kemarin. Dijelaskannya, ada banyak manfaat yang diperoleh selama berada di Korsel bagi kemajuan pertanian di Sangihe, terutama untuk pengembangan pertanian organic atau bertani dengan tanpa menggunakan pupuk dari bahan kimia.
“Setelah kami melihat langsung seperti apa pertanian organik itu, maka ada keinginan untuk mengembangkan pertanian kita di sini menggunakan sistem pertanian organik. Coba kita fikir kalau sagu yang jadi ciri khas orang sangihe menggunakan sistem pertanian organik, maka bukan tidak mungkin akan berkembang, begitu pula dengan jenis tanaman lainnya seperti rica, tomat dan sebagainya kalau menggunakan organik lebih akan berembang, ”ungkap Roring.
Diakuinya,ada kebangaan Sangihe boleh diundang ke Korsel, sebab dari kabupaten/Kota di Indonesia hanya ada tiga Kabupaten yang melakukan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak Asia Local Government For Organic Agriculture (ALGOA) di Korsel.
“Kita harus bangga karena tidak semua daerah yang menandatangi MoU dengan ALGOA terkait pertanian organic, yakni hanya Sumatera Utara, NTT dan Kabupaten Sangihe. Dan selama berada di Korsel ada 55 peserta negara Asean mengikuti kegiatan yang turut dihadiri beberapa wali Kota Korsel saat penandatangan Mou maupun memberikan materi kepada kami peserta yang masuk dalam anggota ALGOA,”ujarnya.
Roring juga berharap instansi teknis dalam hal ini Dinas Pertanian Perkebunan Peternakan dan Kehutanan dapat mengambil langkah cepat guna peningkatan pertanian di Sangihe.
“Kalau bisa kita mampu mengadopsi semua apa yang kita dapati selama di Korsek, maka dari itu Dinas Pertanian harus segera turun melakukan sosialisasi bagi para petani”pungkasnya.(eleh)