Sangihe – Pasien dengan status Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sangihe kembali bertambah. Dari sebelumnya 9 ODP, saat ini bertambah 4 orang menjadi 13 ODP. Keempat orang ini dinyatakan sebagai ODP setelah dilakukan rapid test dengan hasil reaktif.
Jubir Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Sangihe dr Jopy Thungari membeberkan, keempat ODP baru ini merupakan Anak Buah Kapal (ABK) KM Barcelona yang berlayar dari pelabuhan Manado dengan tujuan pelabuhan Tahuna.
“Awalnya ada satu ABK dengan keluhan sakit panas beberapa hari lalu dan langsung melakukan pemeriksaan di Puskesmas Manganitu, namun karena bersangkutan memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah serta adanya keluhan sakit, maka oleh pihak Puskesmas bersangkutan dirujuk ke RSUD Liun Kendage Tahuna,” jelas dia saat dikonfirmasi.
Dikatakan Thungari, adanya keluhan sakit serta riwayat perjalanan dari luar daerah, maka sesuai dengan protap, pasien dilakukan rapid test, dan ternyata hasilnya reaktif.
“Adanya hasil reaktif pada satu ABK ini, maka tim memutuskan untuk melakukan rapid test ke seluruh ABK di KM Barcelona, pada Selasa (26/05/2020), dengan hasil dari sejumlah ABK yang megikuti rapid test, ada tiga orang hasilnya reaktif. Jadi ada empat ABK dengan hasil reaktif,” beber Thungari.
Disebabkan hasil rapid test pertama hasilnya reaktif, lanjut Thungari, keempat ODP ini akan langsung menjalani pengambilan apus tenggorokan (Swab) untuk dilakukan tes PCR (Polymerase Chain Reaction).
“Jadi keempat ABK ini akan dilakukan Swab untuk di lakukan tes PCR, namun untuk Swab masih menunggu jadwal kapal, agar setelah dilakukan Swab, sampel akan langsung dikirim ke Manado hari itu juga. Keempat pasien saat ini sedang di rawat di ruang isolasi RSUD Liun Kendage Tahuna,” sebut dia.
Sementara, untuk kapal KM Barcelona serta ABK lainnya, malam ini akan diberangkatkan ke Manado dengan tidak menerima penumpang. Menurutnya lagi, rencananya untuk semua ABK yang ada di seluruh kapal penumpang dengan tujuan pelayaran Manado-Tahuna akan dilakukan rapid test.
“Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak karantina di Manado, untuk Kapal Barcelona akan berlabuh di pelabuhan Manado, sedangkan ABK lainnya wajib melakukan karantina mandiri di atas kapal sembari menunggu rapid test kedua,” pungkas dia.
Sesuai data dari gugus tugas, tercatat, keempat ABK ini merupakan warga Kabupaten Sangihe dengan rincian, Wanita umur 18 tahun, asal Manganitu, Pria 21 tahun warga Tabukan Tengah, Pria dengan usia 39 tahun warga Manganitu. Sedangkan ABK dengan keluhan sakit yaitu warga Manganitu jenis kelamin Pria, usia 29 tahun. (Andika)