TAHUNA,Suarasulutnews.co.id-Pemkab Sangihe dinilai tak serius memperhatikan kesejahteraan pegawai honorer guru dan para medis. Buktinya, saat ini Pemkab Sangihe hanya memberikan honor dibawa Rp 1 juta, bahkan ada yang hanya Rp 750 ribu hingga Rp 400 ribu bagi kalangan honor daerah disejumlah instansi pemerintah.
Demikian ditegaskan Wakil Ketua DPRD Sangihe, Frejon Sampakang kepada sejumlah wartawan, Kamis (21/01) kemarin. Bahkan terkait minimnya kesejahteraan pegawai honerer tersebut, ia menilai pemkab setempat tak manusiawi memperlakukan warganya sendiri, disementara Gubernur Sulut telah menetapkan upah minimal propinsi (UMP) sebesar Rp 2,4 juta per bulan.
”Memang terkesan tak manusiawi jika pegawai honorer kita hanya dihargai ratusan ribu, padahal UMP sendiri diatas Rp 2 juta. Kami minta penerapan honor dilingkup Pemkab Sangihe segera ditinjau demi kemanusiaan,”kata Sampakang.
Ia juga menyindir adanya kenaikkan tunjangan kinerja pejabat lingkup pemkab setempat, yang menurutnya tak sesuai aturan karena tak dibahas di DPRD, sementara disisi lain penerapan kesejahteraan pegawai honorer justru dibiarkan semakin terpuruk.
”Saya berharap pemerintah setempat punya hati nurani, jangan hanya tunjangan kinerja pejabat yang dinaikkan yang menurut saya tida sesuai aturan, kesejahteraann honorer juga harus diperhatikan,”pungkasnya.(fb)