Tahuna-Konsulat Jendral (Konjen) Philipina di Manado Oscar Oshin, Senin (04/09) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kepulauan Sangihe. Kunjungan Konjen ke Sangihe sudah beberapa kali dilakukan, namun untuk kepemimpinan Bupati Jabes Gaghana SE,ME dan Wabub Helmud Hontong SE merupakan kunjungan perdana.
Bupati Gaghana dalam keterangan pers kepada sejumlah wartawan mengatakan, kedatangan Konjen memberikan sinyal soal tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Sangihe dan Philipina tahun 2019 silam.
Sebagaimana sejumlah item yang tertuang pada MoU, menurut Gaghana pada intinya terfokus pada tiga sektor, yakni pendidikan, perdagangan serta perikanan. Selaku pimpinan daerah, Gaghana mengakui dari kerjasama sebelumnya akan dilakukan pendalaman sehingga dapat memberikan peluang bagi sektor lain, seperti sektor pariwisata dan potensi pertanian lainnya dan perkebunan.
”Ini merupakan kunjungan Konjen yang berkaitan dengan MoU sebelumnya, dimana sektor pertanian, pendidikan dan perikanan telah diprioritaskan untuk kerjasama, namun tidak mengesampingkan sektor lainnya yang berpotensi di Sangihe,”ungkap Gaghana.
Sementara Konjen melalui penerjemahnya mengakui wilayah Kabupaten Kepulauan Sangihe tidak hanya berdekatan secara letak geografis dengan Philipina, tapi dari sisi kebudayaan dan emosional sudah terjalin sejak lama.
Konjen juga berharap dari kedekatan kedua negara lewat keberadaan potensi yang ada akan memberi manfaat bagi masyarakat,apalagi konsep kerjasama Konjen kedepan lebih difokuskan pada pulau-pulau yang berada di pinggiran Indonesia, termasuk pulau terluar di Kabupaten Kepulauan Sangihe.
”Dengan alasan inilah saya datang ke Sangihe, sebagai langkah awal yang baru bagi kita yang berada di pulau-pulau perbatasan,”ujar Konjen yang pada kesempatan itu juga memberikan apresiasi atas sambutan Pemkab Sangihe, termasuk mengaku optimis dalam kepemimpinan yang baru mampu memaksimalkan kerjasama yang telah terbina selama ini.
Saat berada di Sangihe, Konjen juga menyempatkan diri berkunjung ke Markas Pangkalan Angkatan Laut Tahuna sekaligus mengunjuki sejumlah nelayan Philipina yang sedang menjalani proses hukum karena terliibat illegal fishing di perairan Sangihe.(eleh)