Tahuna,Suarasulutnews.co.id-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Sangihe mulai berpikir dan berinovasi supaya nelayan lokal dapat menjadi nelayan cerdas. Seperti yang dikatakan Bupati Drs HR Makagansa MSi kepada sejumlah wartawan belum lama ini, pemkab sementara memperjuangkan konsep nelayan cerdas, dengan harapan kedepan pusat dapat mengalokasikan anggaran khusus bagi nelayan cerdas.
Mengapa harus nelayan cerdas, tak lain kata orang nomor satu di kawasan perbatasan itu, untuk memenuhi kebutuhan bahan baku dari Unit Pengelolaan Ikan (UPI) di Perikanan Dagho yang sudah dibangun pemerintah pusat, sekaligus sebagai upaya untuk meningkatkan wawasan maupun ketrampilan dan perekonomian nelayan.
Diakui Bupati, selama ini nelayan lokal masih disebut pencari ikan, karena ketika mereka melaut masih bingung mencari keberadaan ikan dan banyak waktu yang terbuang. Pemkab mengusahakan menjadi nelayan cerdas, supaya ketika melaut nelayan sudah tahu lokasi keberadaan ikan, jaraknya, jenis ikan serta kondisi arus laut.
”Sehingga ketika nelayan besar maupun tradisional melaut, mereka sudah bisa memperhitungkan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dipakai, es, jenis umpan yang digunakan dan bekal makanan, karena mereka sudah tahu keberadaan ikan,”ungkap Makagansa.
Terkait rencana tersebut, pemerintah kata Bupati, membutuhkan infrastruktur penunjang dan teknologi berbasis IT yang harus dikerjakan lintas kementrian,dalam hal ini, Kementrian Informasi dan Komunikasi, Kementrian Perikanan dan Kelautan dan Kementrian Perhubungan.
”Penerapan teknologi berbasis IT menjadikan nelayan cerdas, keberadaan tower pemancar signal di pulau-pulau akan dimaksimalkan. Nantinya lewat sistim satelit akan mencari keberdaan ikan di laut, kemudian akan dikirim di pos pemantau, setelah itu dari pos pemantau akan dikirim kepada nelayan-nelayan lewat HP terkait lokasi ikan,”terang Bupati.(feleh)