Tahuna-Penyertaan modal sebesar Rp 1 miliyar yang dihibahkan Pemkab Sangihe ke Perusahaan Daerah (PD) Bersatu, ternyata tak sepenuhnya digunakan. Sekitar Rp 465 juta dana penyertaan modal itu telah dipinjamkan ke Badan Perbatasan Sangihe untuk membiayai pengambilan KM Tampungan Lawo di Surabaya.
Hal ini diungkapkan Direktur PD Bersatu, Philip Tuage pada rapat dengar pendapat antara DPRD dengan pihak PD Bersatu terkait masalah pemberhentian karyawan dan gaji yang belum terbayar, Senin (13/06).
Yang menarik, dalam rapat tersebut Tuage juga mengakui belum terbayarnya gaji sejumlah karyawan lantaran imbas dari belum dikembalikannya dana pinjaman dimaksud. Sayangnya Tuage enggan menyebut siapa pihak yang memerintahkan peminjaman itu meski dirinya telah didesak oleh Ketua Komisi A Helmud Hontong, dan hanya memberi alasan ia tak ingat lagi selain persetujuan peminjaman dilakukan dalam rapat resmi PD Bersatu dan pemkab setempat.
”Kalau siapa yang menyuruhnya saya sudah tak ingat lagi, tapi yang jelas persetujuan peminjaman tersebut dibicarakan dalam rapat,”kata Tuage yang juga menyesalkan pinjaman itu belum juga dikembalikan dan hanya sebatas janji akan ditata di APBD Perubahan.
Sementara menyikapi permasalahan itu, Ketua Komis B Ferdy Sinedu ST dalam rapat itu meminta pimpinan DPRD mampu memfasilitasinya, sekaligus memberikan solusi agar pinjaman modal PD Bersatu oleh Badan Perbatasan dapat dikembalikan melalui APBD induk maupun APBD Perubahan.
”Peminjaman modal itu sangat berpengaruh dan menggoyang kegiatan PD Bersatu, karenanya saya memberikan solusi dana itu dikembalikan, entah itu pada APBD induk maupun APBD Perubahan,”tegas Sinedu.(feleh)