Tahuna-Semakin ketat aparat keamanan mengawal praktek illegal fishing, para pelakukanya juga semakin pandai mencari celah untuk bisa menguras hasil laut di Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dan salah satu modus yang dilakukan para pelaku illegal fishing, tak lain dengan beralih ke nelayan kecil setelah fasilitas yang besar mudah terdeteksi pihak keamanan.
Hal ini dibenarkan Kepala Satuan Kerja (Satker) Pengawas Sumber Daya Kelautan Perikanan (PSDKP) Sangihe, Johanis Medea dikonfirmasi pekan lalu. Ia juga tak menepis saat ini praktek illegal fishing di Sangihe masih terus terjadi, meski kerja keras pihak keamanan dalam menjaga perairan Sangihe rutin dilakukan.
”Kalau dulu menggunakan fasilitas yang besar, skarang yang kecil-kecil,dan buktinya saat ini masih ada pelaku illegal fishing yang ditangkap aparat, dan itu berarti kegiatan illegal fishing di Sangihe masih terjadi,”ungkapnya.
Dalam menangani illegal fishing di Sangihe,menurut Medea perlu lebih kerja keras lagi dengan keterlibatan berbagai pihak, termasuk memberikan efek jera bagi pelaku, apalagi untuk saat ini terindikasi sudah ada kapal penampung besar yang stand by di perbatasan untuk menampung setoran ikan dari perahu-perahu kecil yang sengaja dimanfaatkan dalam modus illegal fishing.
”Bahkan ada kapal penampung besar yang sudah siap diperbatasan, sementara pamboat (Perahu ikan) yang kecil-kecil menyebar menangkap ikan yang kemudian hasilnya ditampung di kapal besar. Jadi nelayan kecil sudah tak perlu lagi ke Philipin, mereka langsung menjual di tengah laut,”ujar Medea yang juga menambahkan, kondisi Sangihe yang banyak pulau turut memberi peluang bagi nelayan asing bebas memasukki perairan Sangihe.(eleh)